Lifestyle
7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia yang Cocok Ditonton Saat HUT RI
JAKARTA, GENZPEDIA – Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-77 tahun ini. Mulai menghadiri upacara hingga mengikuti lomba-lomba tradisional seperti lomba makan kerupuk, balap karung, panjat pinang, estafet kelereng, dan lain-lain.
Semua itu dilakukan untuk meningkatkan nasionalisme dan mengingat perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan dari para penjajah.
Namunn kalian bisa juga merayakan HUT RI dengan menonton film bertemakan perjuangan dan kemerdekaan Indonesia. Berikut ini rekomendasi film Indonesia yang cocok kamu tonton saat HUT RI. Simak, ya!
1.November 1828 (1979)
Film ini bercerita tentang pemberontakan masyarakat desa di Jawa terhadap pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1828. Hal itu karena pemerintah Hindia Belanda menarik pajak yang tinggi secara sewenang-wenang kepada rakyat di desa tersebut.
Nilai yang bisa diambil dari film tersebut direpresentasikan melalui karakter empat tokoh yang menonjol, yaitu Kapten Van Der Borst yang berkarakter keras, ambisius, dan bertempramental tinggi; Letnan Van Aken yang berkarakter sabar, ideologis, dan hati-hati; Demang Jayengwirono yang berkarakter pengadu domba, ambisius, dan tidak memiliki prinsip; dan Kromoludirolah yang berkarakter setia, ideologis, dan teguh pada prinsip.
Film yang disutradarai oleh Teguh Karya ini berhasil mendapatkan tujuh pengharagaan dari Festival Film Indonesia 1979 dengan kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik, Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, Tata Suara Terbaik, dan Tata Musik Terbaik.
2. Tjoet Nja Dhien (1988)
Film ini menceritakan perjuangan Tjoet Nja Dhien dalam melawan penjajahan Belanda pada masa perang Aceh. Selain tentang perang, film ini juga sarat akan pesan kesetaraan gender. Hal ini direpresentasikan melalui kemampuan Tjoet Nja Dhien dalam memimpin pasukan di medan perang yang terdiri dari kaum pria.
Sutradara Tjoet Nja Dhien, Error Djarot beserta tim telah sukses melakukan restorasi film ini di Belanda sehingga kualitas audio dan visualnya tetap terjaga. Film ini meraih delapan Piala Citra pada Festival Film Indonesia 1988, yaitu kategori Film Terbaik,Sutradara Terbaik, Pemeran Wanita Terbaik, Skenario Terbaik, Cerita Asli Terbaik, Tata Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, dan Tata Musik Terbaik.
3. Soekarno (2013)
Film ini berkisah tentang perjalanan hidup Soekarno sebagai proklamator Indonesia yang berusaha memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia ketika dijajah oleh Belanda dan Jepang.
Film garapan Hanung Bramantyo ini berhasil meraih predikat Film Terpuji pada Festival Film Bandung pada 2014.
4. Tjokroaminoto (2015)
Film ini berkisah tentang perjuangan seorang guru bangsa, Tjokroaminoto yang berhasil menjadi pendidik bagi tokoh-tokoh pemimpin Indonesia. Tjokroaminoto adalah salah satu pemimpin organisasi massa pertama di Indonesia bernama Sarekat Islam. Ia diangkat menjadi pahlawan nasional Indonesia berkat kontribusinya dalam mempelopori pergerakan nasionalisme pada masa kolonial Belanda. Film ini berfokus pada peristiwa-peristiwa yang dialami oleh tokoh Tjokroaminoto pada aktivitas-aktivitas nasionalismenya semasa hidup.
Pada Festival Film Indonesia 2015, film ini berhasil meraih kategori Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, dan Tata Busana Terbaik.
5. Battle of Surabaya (2015)
Film ini menceritakan petualangan Musa, remaja tukang semir sepatu yang menjadi kurir bagi perjuangan arek-arek Suroboyo pada pertempuran 10 November 1945. Film ini disajikan dengan tampilan animasi sehingga menjadikannya berbeda dari film-film lain.
Film ini meraih berbagai penghargaan pada tahun 2017, di antaranya Best Animation di Milan International Film Festival, Best Animation di Berlin International Film Festival, dan Best Animation di Nice International Film Festival.
6. Jenderal Soedirman (2015)
Film ini menceritakan perjuangan Jenderal Soedirman dalam memimpin perang gerilya untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia meskipun sedang menderita penyakit paru-paru.
Film yang disutradarai oleh Viva Westi ini berhasil mendapatkan penghargaan Piala Citra kategori Penata Suara Terbaik pada Festival Film Indonesia 2015.
7. Kartini (2017)
Film ini mengisahkan tokoh Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di tengah budaya patriarki, terutama untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya seperti yang didapatkan oleh kaum laki-laki.
Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini berhasil meraih penghargaan dengan kategori Pemeran Pendukung Wanita Terbaik pada Festival Film Indonesia 2017.
Pingback: 5 Rekomendasi Lomba Agustusan, Dijamin Seru! - Genzpedia