Connect with us

News

BI : Dana Pihak Ketiga di Kaltara Capai Rp17,15 Triliun

Published

on

TARAKAN, GENZPEDIA – Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Provinsi Kalimantan Utara pada Januari 2023 kembali menunjukkan tren pertumbuhan positif yakni sebesar 17,20 persen (yoy) atau Rp17,15 triliun.

“Pertumbuhan DPK di Kaltara pada Januari 2023 mengalami peningkatan pertumbuhan signifikan sebesar 17,20% (yoy) dibandingkan periode sebelumnya sebesar 12,82% (yoy) . Total nominal DPK yang dihimpun perbankan di Kaltara menjadi sebesar Rp17,15 triliun dari sebelumnya Rp16,44 triliun,” ucap Wahyu Indra Sukma, Kepala Perwakilan BI Kaltara dalam press release yang diterima Genzpedia, Jumat 3 Maret 2023.

Peningkatan signifikan ini, kata Wahyu, didorong oleh seluruh komponen DPK. khususnya DPK korporasi yang tumbuh hingga 60,60 persen (yoy).

“Sehingga hal ini mencerminkan perbaikan cash flow korporasi yang membaik sejalan aktivitas korporasi di Kaltara yang meningkat serta peningkatan bunga simpanan perbankan,” ucapnya

Dengan demikian, lanjut Wahyu, Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 83,76 persen. Capaian LDR ini mengindikasikan perbankan mampu menjalankan fungsi penyaluran dana yang dikumpulkan melalui nasabahnya kepada sektor riil (intermediasi).

Sementara itu, pertumbuhan kredit pada bulan laporan didukung oleh pertumbuhan positif pada Kredit Konsumsi (KK) dan Kredit Modal Kerja (KMK).

“KK (pangsa 37,53 persen) meningkat 8,33 persen (yoy) lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar 8,02 persen (yoy) dengan nominal Rp5,39 triliun sejalan dengan tetap tingginya konsumsi rumah tangga pasca HBKN tahun baru 2023 dan dipengaruhi aktivitas masyarakat yang semakin tinggi setelah PPKM dicabut,” ucapnya.

Selanjutnya, Kredit Modal Kerja (KMK – pangsa 32,57 persen) tetap tumbuh tinggi sebesar 18,77 persen dengan total outstanding kredit sebesar Rp4,67 triliun yang diyakini prospek perekonomian domestik yang cukup baik.

Di sisi lain, KI (pangsa 29,89%) mengalami kontraksi sebesar 1,57% dengan outstanding sebesar Rp4,29 triliun yang mencerminkan sikap perbankan maupun pelaku usaha yang lebih waspada mencermati kondisi perekonomian global yang masih dipenuhi ketidakpastian.

Bagikan ini