News
Di Kabupaten Bandung Barat, Masih Ada 11 Kecamatan Rawan Bencana Hidrologi

NGAMPRAH, GENZPEDIA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan saat ini merupakan masa transisi menuju musim hujan. Cuaca ekstrem yang datang di masa transisi ini perlu diwaspadai.
Di Kabupaten Bandung Barat disebutkan masih banyak titik yang berpotensi terjadi banjir, angin puting beliung, dan longsor.
“Masyarakat masih perlu siaga bencana hidrometeorologi karena catatan kita setiap tahun ada 11 kecamatan jadi langganan bencana banjir dan longsor,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat Duddy Prabowo.
Duddy menyebutkan 11 kecamatan yang rawan banjir longsor itu tersebut antara lain Rongga, Gununghalu, Cipongkor, Sindangkerta, Cililin, Cipatat Saguling, Cisarua, Parongpong, Lembang, dan Ngamprah.
“Kecamatan tersebut rawan longsor karena memiliki lereng yang cukup terjal. Bahkan ada wilayah yang tingkat kemiringannya lebih dari 30 derajat,” kata Duddy.
Wilayah yang paling rawan bencana alam longsor adalah Kecamatan Cililin. Di Kecamatan Cililin sebetulnya telah dipasang early warning system. Akan tetapi jumlahnya masih terbatas.
Pemasangan di Cililin dilakukan banyaknya tanah yang masih labil. “Sehingga saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi, berpotensi terjadi longsor,” katanya.
Dikatakan Duddy, pihaknya kini meminta ke pemerintah untuk dipasangi tambahan early warning system longsor di daerah Cililin. Alat yang sebelumnya telah terpasang merupakan bantuan dari BPPT dan BMKG. Selain untuk longsor, Kabupaten Bandung Barat juga memiliki early warning system untuk gempa.***