Opini
Ekonomi di Bawah Tangan Dingin Prabowo
Ditulis oleh Didit Kurniawan (Mahasiswa YPKP)
Kemenangan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden membuka babak baru bagi Indonesia, khususnya dalam aspek ekonomi. Prabowo, yang selama ini dikenal dengan ketegasan dan komitmennya terhadap kedaulatan nasional, dihadapkan pada berbagai tantangan ekonomi yang tidak sederhana. Namun, di balik tantangan itu, tersimpan harapan besar dari masyarakat bahwa “tangan dingin” Prabowo akan mampu membawa ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik dan mandiri.
Tantangan Ekonomi yang Dihadapi
Indonesia tengah berada di persimpangan besar dalam sejarah ekonominya. Di satu sisi, kita telah menikmati pertumbuhan ekonomi yang stabil selama beberapa tahun terakhir, terutama di era Presiden Joko Widodo, yang menggenjot pembangunan infrastruktur besar-besaran. Namun, di sisi lain, berbagai masalah struktural seperti ketimpangan, ketergantungan pada impor, dan pengangguran masih membayangi.
Di bawah kepemimpinan Prabowo, ekonomi Indonesia menghadapi tantangan dari berbagai arah. Pemulihan ekonomi pasca-pandemi masih berlangsung lambat, sektor-sektor seperti pariwisata dan UMKM masih berjuang untuk bangkit, sementara persaingan global semakin ketat. Selain itu, masalah klasik seperti korupsi, birokrasi yang lamban, serta defisit anggaran menjadi batu sandungan yang tak mudah diatasi.
Harapan di Bawah Kepemimpinan Prabowo
Prabowo adalah sosok yang dikenal memiliki visi besar tentang kemandirian ekonomi. Selama bertahun-tahun, ia menyuarakan pentingnya Indonesia untuk berdiri di atas kaki sendiri, terutama dalam hal pangan, energi, dan industri strategis. Dengan latar belakang militer dan pengalaman politiknya, Prabowo diyakini akan menerapkan pendekatan yang tegas dan disiplin dalam menata ekonomi.
Salah satu prioritas utama yang diusung Prabowo adalah mewujudkan kemandirian pangan. Di bawah kepemimpinannya, sektor pertanian dan perikanan diyakini akan mendapatkan perhatian lebih. Indonesia, yang selama ini bergantung pada impor pangan, diharapkan bisa beralih menjadi negara yang lebih mandiri dalam hal produksi pangan. Ini tidak hanya akan meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi jutaan petani dan nelayan.
Selain itu, Prabowo juga dikenal dengan sikap tegas terhadap isu sumber daya alam. Ia berkomitmen untuk mengelola sumber daya alam Indonesia secara lebih bijaksana, dengan menekan eksploitasi berlebihan dan mengutamakan keberlanjutan. Pendekatan ini penting mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, namun sering kali gagal dalam memanfaatkannya secara optimal.
Reformasi Birokrasi dan Investasi
Salah satu tantangan terbesar bagi ekonomi Indonesia adalah birokrasi yang lamban dan sering kali korup. Banyak pelaku usaha, baik domestik maupun asing, yang merasa terhambat oleh regulasi yang berbelit-belit serta ketidakpastian hukum. Untuk mempercepat laju ekonomi, Prabowo perlu melakukan reformasi besar-besaran di bidang birokrasi, memastikan sistem pemerintahan yang lebih efisien, transparan, dan bebas dari korupsi.
Di sisi lain, investasi asing tetap menjadi salah satu kunci utama pertumbuhan ekonomi. Meskipun Prabowo sering kali berbicara tentang kemandirian ekonomi, ia tentu tidak bisa menutup diri dari arus investasi global. Tantangannya adalah bagaimana menarik investasi asing tanpa mengorbankan kedaulatan ekonomi Indonesia. Perbaikan iklim investasi, penyederhanaan perizinan, serta perlindungan hukum bagi investor menjadi hal krusial yang harus diperhatikan.
Pembangunan Industri Berbasis Teknologi
Era digitalisasi dan revolusi industri 4.0 telah membawa perubahan besar dalam perekonomian dunia. Di bawah kepemimpinan Prabowo, harapannya adalah Indonesia tidak hanya menjadi negara yang bergantung pada komoditas mentah, tetapi juga mampu mengembangkan industri berbasis teknologi dan inovasi.
Pembangunan industri manufaktur, teknologi informasi, serta pengembangan sumber daya manusia yang mampu bersaing di kancah global harus menjadi prioritas. Prabowo perlu memastikan bahwa Indonesia tidak tertinggal dalam perlombaan teknologi global, sekaligus menciptakan lapangan kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Memerangi Ketimpangan dan Kemiskinan
Salah satu tantangan yang selalu dihadapi oleh pemimpin Indonesia adalah ketimpangan ekonomi. Meski pertumbuhan ekonomi terus meningkat, distribusi kekayaan belum merata. Ketimpangan antara daerah perkotaan dan pedesaan, antara Jawa dan luar Jawa, masih sangat nyata. Begitu pula dengan angka kemiskinan yang, meskipun sudah menurun, tetap menjadi masalah serius.
Di sinilah Prabowo harus memainkan peran strategisnya. Pemerintahannya perlu fokus pada pembangunan yang inklusif, memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi. Pengembangan infrastruktur dasar di daerah-daerah terpencil, akses pendidikan yang merata, serta program-program bantuan sosial yang tepat sasaran harus menjadi perhatian utama.
Menanti Kiprah Ekonomi Prabowo
Di bawah tangan dingin Prabowo, ekonomi Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang tidak ringan. Namun, dengan visi kemandirian yang kuat, serta komitmen terhadap pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan, ada harapan besar bahwa Prabowo mampu membawa perubahan yang signifikan bagi perekonomian nasional.
Keberhasilan Prabowo dalam menjalankan tugasnya tentu tidak bisa hanya diukur dari angka-angka pertumbuhan ekonomi semata. Lebih dari itu, yang diharapkan masyarakat adalah terciptanya kesejahteraan yang merata, peningkatan kualitas hidup, serta penguatan daya saing Indonesia di kancah global. Semua itu memerlukan kebijakan yang tepat, ketegasan dalam implementasi, serta keberpihakan yang jelas terhadap kepentingan rakyat.
Kini, di tengah berbagai tantangan dan harapan, rakyat Indonesia menanti langkah-langkah nyata yang akan diambil oleh Prabowo dalam menata ekonomi bangsa. Harapannya, dengan tangan dinginnya, Prabowo bisa membawa ekonomi Indonesia ke arah yang lebih stabil, mandiri, dan berdaya saing tinggi di masa depan.