Connect with us

Lifestyle

Fenomena Supermoon Akan Terjadi pada 14 Juli, Ini Dampaknya!

Published

on

JAKARTA, GENZPEDIA – Fenomena alam langka akan terjadi pada 14 Juli 2022 mendatang. Kabar tersebut disampaikan langsung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui akun media sosialnya @brin_indonesia.

Dalam postingannya, BRIN menyebut bahwa fenomena antariksa yang langka tersebut ialah Purnama Rusa Super (Full Buck Supermoon).

Fenomena ini akan menimbulkan pasang laut yang lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasanya, sebagaimana halnya pada fase purnama atau bulan baru pada umumnya. Pasang laut tertinggi akan terjadi pada 14 Juli 2022. Oleh karena itu, BRIN menyarankan para nelayan untuk tidak melaut dua hari sebelum dan dua hari setelah fenomena ini terjadi, yakni 12 hingga 26 Juli.

Sebagai informasi, Purnama Rusa Super adalah fenomena ketika bulan terlihat lebih besar dan terang karena jaraknya lebih dekat dengan bumi, yakni 357.418 km.

Fenomena ini akan terjadi pada pukul 01.57 WIB dan dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu optik. Jika kamu ingin mengabadikannya dalam bentuk citra foto atau rekaman video, maka kamu dapat menggunakan teleskop ataupun binokuler/monokuler yang terhubung dengan kamera ponsel ataupun kamera CCD yang tersambung ke PC/laptop.

Peneliti Astronomi Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Thomas Djamaluddin mengatakan, “Supermoon merupakan fenomena purnama terdekat. Biasa rata-rata jarak bumi ke bulan itu 384.000 km. Namun, pada saat supermoon jaraknya lebih dekat dari itu sehingga purnama akan lebih besar dan terang dibandingkan biasanya.”

Fenomena antariksa ini terjadi 9 tahun sekali bersama dengan Purnama Stroberi Super (Full Strawberry Supermoon) dan Bulan Baru Stroberi Mikro (New Strawberry Supermoon). Dengan demikian, fenomena ini akan terjadi kembali pada 2031 dan 2040.

 

 

Bagikan ini
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *