Connect with us

News

Festival Kopi, Upaya Pemkab Lebak Dorong Ekonomi Petani

Published

on

Ilustrasi Kopi | Sumber: pixabay.com

LEBAK, GENZPEDIA – Pemkab Lebak menggelar Festival Kopi selama lima hari, mulai dari 14 Desember 2022 hingga 19 Desember 2022. Festival ini merupakan upaya Pemkab Lebak untuk memotivasi  petani dan pelaku usaha agar perekonomian mereka meningkat.

“Sehingga dapat mendongkrak omzet pendapatan ekonomi,” ujar Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Abdul Waseh.

Ada 40 Stan di Festival Kopi

Melansir antaranews.com, Festival Kopi akan diadakan di Alun-alun Timur Rangkasbitung. Nantinya, akan menampung 40 stan usaha kopi.

Kopi yang merupakan salah satu komoditi utama negara Indonesia, memang banyak penggemarnya. Apalagi saat ini, penggemar kopi tak terbatas oleh usia. Tua maupun muda pun bisa menikmati kopi. Oleh sebab itu, kopi menjadi pangsa pasar bagi pelaku usaha dan petani.

Selanjutnya, Abdul Waseh mengatakan produksi kopi di Kabupaten Lebak terbilang besar di Provinsi Banten. Oleh karena itu, kopi berpotensi menyumbang meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ia juga menjelaskan jika budi daya kopi ini menyerap tenaga kerja di wilayah Kabupaten Lebak.

Lebak Berpotensi Menjadi Sentra Penghasil Kopi Terbesar

Menurut Abdul Waseh, Kabupaten Lebak bisa menjadi sentra penghasil kopi terbesar di Indonesia. Salah satu alasannya adalah karena Kabupaten Lebak memiliki lahan yang luas. Beberapa daerah di antaranya Kecamatan Cibeber, Cileles, Cilograng, Cigombong, Bayah, Cihara, Muncang, Cimarga, Banjarsari, Leuwidamar, Sajira, Cijaku, Gunungkencana, dan Malingping.

Ia menjelaskan, untuk kopi yang diproduksi di atas 600 meter di atas permukaan laut berjenis Robusta. Kemudian untuk kopi yang produksinya di 600 meter bawah permukaan laut berjenis Arabika. Namun, suplai kopi ke Rangkasbitung akan bercampur jenisnya, antara Arabika dan Robusta.

Abdul Waseh berharap para petani dapat memilah dari kedua jenis kopi tersebut, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan mutu.

Baca Juga: Pemkot Tangerang Cegah Stunting Lewat Lomba Masak 

Kemudian, melalui festival ini, para petani dapat berdiskusi bagaimana cara mereka dapat meningkatkan kualitas kopi.

Salah satu perajin kopi, Bili (30) telah membuka usaha kopi sejak tahun 2016. Bili yang merupakan perajin kopi Leuit Badui ini mengaku dapat meraup keuntungan Rp 10 juta perbulan.

Bili mengatakan petani lokal menyuplai produksi kopi Leuit Badui, sehingga dapat meningkatkan perekonomian petani.

Bagikan ini
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *