Trending
Gagal Stabilkan Harga Udang, Gubernur Kaltara dan Wali Kota Tarakan Didemo Petambak dan Mahasiswa ! Catat Tuntutan dan Lokasinya Berikut Ini
TARAKAN, GENZPEDIA – Ribuan massa yang tergabung dari Aliansi Mahasiswa dan Petambak Kaltara bakal menggelar aksi menuntut kenaikan harga udang, Selasa 18 Oktober 2022.
“Jam 2 siang semua massa berkumpul di Stadion Datu Adil. Selanjutnya, berjalan beriringan menuju Simpang GTM,” ucap Presiden Mahasiswa BEM UBT, Ainulyansyah Nurdin S kepada GENZPEDIA, Senin 17 Oktober 2022.
Dalam aksinya besok, Ainul membeberkan sejumlah tuntutan para petambak dan mahasiswa. Salah satunya menuntut pemerintah menaikkan harga udang.
“Tuntutan ini merupakan bentuk penilaian kami atas kegagala pemerintah daerah dalam mengatasi harga udang di Kaltara. Termasuk gagal menepati janji sewaktu masa kampanye silam,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan nelayan yang juga Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kaltara, Muhammad Nur Hasan berharap bahwa dalam aksi nanti Gubernur dan Wali Kota dapat dihadirkan. Sebab, ia dan ratusan nelayan ingin meminta penjelasan mengapa harga udang terus mengalami penurunan. Selain itu, meminta pemerintah segera mengatasi harga udang di Kaltara.
Dengan menurunya harga udang, lanjut Nur Hasan, mereka terus merugi. Ia mengatakan aksi ini sekaligus menagih janji Gubernur Kaltara, Zainal Paliwang untuk menjaga stabilitas harga udang.
Nur Hasan pun meminta agar aksi ini dikawal dan tidak berhenti. “Jangan sampai stop di tengah jalan. Jangan sampai besok naik tapi keesokan harinya turun lagi,” ucapnya. Dalam kesempatan inipula, ia meminta massa untuk melakukan aksi dengan damai. Kata dia, jangan sampai melakukan perusakan yang nantinya hanya membuat kerugian.
Sebagai informasi, berdasarkan data perdagangan pada triwulan II 2021 harga udang mencapai US$ 12,65/kg naik ketimbang triwulan I 2021 sebesar US$ 11,99/kg. Jika dilihat dari pertumbuhannya harga udang pada triwulan II 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,87 persen berdasarkan q-t-q (quarter-to-quarter).
BKIPM Tarakan sebagai instansi yang memastikan udang yang diekspor sudah berhasil mengekspor sebanyak 4.051.874,82 kg senilai Rp 583.539.965.706,09.
Dari sisi ekspor, jumlah total ekspor udang Kaltara juga mengalami kenaikan, dari awalnya 2.927 Ton pada periode Januari sampai dengan Mei 2020 menjadi sebesar 3.393 Ton periode yang sama tahun 2021 atau meningkat sebesar 15,91 persen.
Asal tahu saja, Kaltara merupakan salah satu provinsi dengan nilai ekspor udang terbesar di Indonesia dengan nilai mencapai USD 87,9 juta atau 5,64% (posisi 6) dari total seluruh ekspor udang di Indonesia. Adapun udang komoditas utama yang diekspor Kaltara adalah udang windu (Black Tiger).
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, pun menyebut ekspor udang windu cenderung stabil sejak 2017- Maret 2021. Adapun tujuan ekspor udang windu tersebut diantaranya Amerika (12,42%), Taiwan (5,48%) dan Jepang (82,10%). Pada triwilan II, BI Kaltara memprediksi ekspor udang windu dari Kaltara akan meningkat sejalan dengan adanya periode “Golden Week” di Jepang.
(Ade Prasetia Cahyadi)