Connect with us

News

Harap Sabar, Kata Pak Untung Antrean BBM di SPBU Tarakan Masih Aman dan Normal!

Published

on

TARAKAN, GENZPEDIA – Fenomena antrean panjang truk bahkan mobil pengepul BBM di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Tarakan masih terjadi hingga saat ini. Bahkan, kondisi tersebut terus dikeluhkan banyak masyarakat.

Lalu bagaimana tanggapan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (DPKUKM) Kota Tarakan, Untung Prayitno?Saat ditemui GENZPEDIA beberapa waktu lalu, Untung menyebut antrean truk tersebut masih aman dan normal.

“Kalau saya lihat sih masih normal-normal saja. Tapi kalau memang sudah ada indikasi kecurangan dan penimbunan. Kami akan turun,” ucapnya kepada GENZPEDIA di Tarakan belum lama ini.

Menurutnya, ada dua penyebab antrean panjang di beberapa SPBU tersebut. Pertama, antrean disebabkan karena mobil-mobil truk mengantre secara bersamaan. “Truk-truk ini bekerjanya khan pagi, mereka mengantre secara bersamaan sehingga terjadi antrean. Artinya penyebab antrean itu karena mereka buru-buru ingin bekerja pagi sehingga menumpuk,” kata dia.

Kedua, nozzle BBM bersubsidi seperti solar di sejumlah SPBU jumlahnya sedikit. “Nozzle untuk BBM  bersubsidi hanya satu. Berbanding terbalik dengan jumlah ini khan banyak dan semuanya ingin mengisi bbm jenis solar,” ujarnya.

Sampai saat ini pihaknya belum menerima adanya laporan penimbunan, Meski begitu, pihaknya  mengaku rutin berkoordinasi terkait persoalan BBM.

“Dari hasil koordinasi dengan pihak Pertamina, kebutuhan BBM di Tarakan sangat cukup,” katanya.

Untuk menghindari kelangkaan dan penimbunan BBM, pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa intansi terkait seperti Pertamina dan Kepolisian.

“Kami rutin melakukan koordinasi dan pengawasan dengan intansi lainnya agar penyaluran bbm tidak terjadi antrean,” ungkapnya.

Sementara itu. Azri Ramadan Tambunan, Sales Branch Manager Rayon V Kaltimtara Fuel  Pertamina Tarakan, menepis anggapan bahwa antrean panjang disebabkan karena stok yang dibagikan ke SPBU kurang.

Menurutnya, antrean terjadi karena proses pengisian pagi dilakukan serentak bersama-sama sehingga muncullah antrean kendaraan.

“Stok solar cukup. Tidak ada pengurangan. Kebutuhan solat di Tarakan per hari sekitar 30 KL per day dan cukup saja setiap harinya,” katanya. (Ade Prasetia Cahyadi)

Bagikan ini