Connect with us

News

Heboh Biaya Karantina Mahal? Simak Penjelasan BKP Tarakan

Published

on

Kepala Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Tarakan, Ahmad A. M Alfian (Foto: Poernama S)

GENZPEDIA,TARAKAN – “Tolong bisa membedakan mana biaya terkait karantina, dengan biaya yang timbul karena pada saat kegiatan itu ada tambahan. Biaya kami jelas mulai dari pemeriksaan, karantina sampai pelepasan, jadi seperti itu”

Pernyataan tersebut dilontarkan Kepala Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Tarakan, Ahmad A. M Alfian kepada awak media pada Senin 4 Juli 2022 untuk menepis isu terkait biaya karantina selangit bersumber dari pihaknya.

Bermaksud menambah pemahaman masyarakat, pihaknya turut mengklarifikasi perkara rincian nominal harga dari pihaknya diyakini cukup jelas, disertai bukti kuitansi terlampir

“Sebenarnya pembiayannya jelas terkait pendapatan negara bukan pajak. Hanya saja terkait karantina 14 hari ini, tentu saat dikandang ada biaya tambahan terkait pakan. Nah ini selalu menjadi kesalahan persepsi dari masyarakat untuk pengguna jasa karantina. Bahwa biaya terkait dengan pakan itukan kita biasa kita pakai pihak lain. Kadang-kadang biaya itu oleh pedagang dianggap biaya karantina padahal bukan,” ujarnya.

BKP Kelas II Tarakan jamin pelayanan karantina hewan sesuai prosedur (Foto: Poernama/GENZPEDIA)

BKP Kelas II Tarakan jamin pelayanan karantina hewan sesuai prosedur (Foto: Poernama/GENZPEDIA)

Pihaknya pun membantah soal pungutan biaya mencapai Rp 500 ribu per satu hari karantina hewan. Tak hanya itu, BKP Kelas II Tarakan juga memberikan jaminan kepastian pelayanan terhadap pengguna jasa yang memenuhi ketentuan persyaratan.

“Saya tidak tahu nilai pasti tapi mendengar segelentingan menyebut hingga 500 ribu satu hari itu untuk penyediaan pakan saja, karantina tidak memungut hal tersebut” ucapnya lagi

Adapun pemicu peningkatan biaya ditegaskannya bukan dari BKP. Ia lantas mencontohkan kegiatan karantina sejumlah hewan yang dilakukan rutin selama ini.

“Karantina sapi selama 14 hari ini waktu lumayan lama, penyediaan pakannya inilah cukup besar. Kalau babi yang dikeluarkan dari sini, contoh akan dikirim ke Kalimantan Timur, ada pemeriksaan ASF. Jadi ini butuh laboratorium di Surabaya, nah itulah biaya tambahan tapi itu sebenarnya bukan biaya dari kami. Terkait dengan pemeriksaannya sehingga ada biaya yang harus dibayar di Pusat Veteranian di Surabaya” pungkas Alfian. (Poernama S)

Bagikan ini
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *