News
Ini Kabar Terbaru Nurul Huda Usai Gagal Jadi Polwan, Rencananya Ingin Masuk Kampus Ini

TARAKAN, GENZPEDIA – Kisah Nurul Huda yang gagal lulus jadi Polwan menarik perhatian masyarakat di Tarakan bahkan di seluruh Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu dan penjelasan dari Polda Kalimantan Utara (Kaltara), baik Nurul maupun orang tua kini bisa menerima kenyataan tersebut dengan lapang dada.
Sebelumnya nama Nurul Huda viral usai sang ayah, Nardi, mengirimkan surat terbuka kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit. Surat itu berisikan curahan kebingungan seorang ayah lantaran sang putri dinyatakan gugur di tahap Penilaian Panitia penentu Akhir (Pantukhir) seleksi calon Bintara Polri.
Walaupun upaya menggapai mimpinya tidak berjalan mulus, Nurul kini mengaku optimistis meraih masa depan demi membanggakan orang tuanya. “Rencana ke depan mau kuliah di Universitas Terbuka, sambil kerja. Kalau tahun depan buka lagi kan untuk pendaftaran Universitas Terbuka (UT) kan online, jadi bisa. Rencana jurusan hukum, rencananya begitu tapi tidak tahu nanti,” kata Nurul kepada wartawan, Selasa 12 Juli 2022.
Sementara sang ayah, Nardi menuturkan sebagai orang tua dirinya siap nendukung mimpi sang putri demi menghormati dan kebahagiaan sang anak
“Tergantung dengan anaknya, kan dia yang menjalani. Kalau kita sebagai orang tua mendukung aja,” kata Nardi.
Sebelumnya, Nardi tak terima dengan informasi yang baru disampaikan saat pengumuman pantukhir. Ia pun mengirimkan surat terbuka kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
“Saya sangat kecewa, kecewa berat malah. Pada pendaftaran yang dibuka sejak Maret 2022, ada kuota 200 orang untuk Polwan se-Indonesia. Begitu ikut tes dan lulus dengan nilai bagus, saat Pantukhir (Penilaian Panitia Penentu Akhir), Polda Kaltara mengumumkan tidak ada kuota dari Mabes untuk wanita,” ujar Nurul Huda kepada wartawan.
Padahal, tes Polwan kali ini, merupakan kali kedua yang Nurul ikuti setelah tahun sebelumnya ia juga lolos, tapi tidak terpilih. Kekecewaannya kian dalam, ditambah rasa kasihan atas usaha ayahnya yang selama ini bekerja keras agar ia bisa masuk menjadi anggota Bhayangkara.
Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol Budi Rachmat pun angkat bicara terkait viralnya pemberitaan gagalnya Nurul Huda menjadi Polwan tersebut. “Menurut Karo SDM Polda Kaltara untuk seleksi bakomsus logistik menerima polwan Bakomsus logistik polwan secara quota nasional berjumlah 20 orang dari 34 Polda jadi ada yang tidak ada perwakilan Polda seperti dari Polda kaltara,” kata Budi kepada GENZPEDIA di Tarakan, Selasa 12 Juli 2022.
Karo SDM Polda Kaltara, Kombes Pol Yusup Rahmanto pun membenarkan pernyataan tersebut. Bahkan polemik tersebut sudah diselesaikan oleh panitia dengan datang langsung ke rumah Nurul Huda, dan memberikan penjelasan detail atas keluhan tersebut.
“Panitia sudah berkunjung ke rumah calon siswa Nurul Huda untuk memberikan penjelasan dan bertemu dengan ibunya atas nama Hamdana dan Saudari Nurul Huda sendiri di mana kebetulan Bapaknya atas nama Pak Nardi sedang tidak di rumah sebagai nelayan. Beliau sudah menerima penjelasan tersebut dan sudah memahami penjelasan tersebut,” ujar Yusup.
Terkait kuota untuk mengikuti pendidikan pembentukan Bintara Polri khususnya Bakomsus Logistik, penerimaannya memang jalur khusus, berdasarkan kebutuhan kompetensi dan kuota khusus di luar yang jalur PTU (Polisi Tugas Umum). “Sehingga mekanisme tes dan kuota yang diterima pun khusus,” imbuh dia.
Selain itu, untuk Bakomsus Logistik Polwan, kuota se-Indonesia hanya 20 saja. Sementara jumlah Polda ada 34 Polda, sehingga memang ada beberapa Polda yang tidak mendapatkan kuota didik Bakomsus Logistik untuk Polwan. “Penerimaannya juga menggunakan rangking Nasional. Dan sekali lagi kami tegaskan, bahwa Polda Kaltara, nihil untuk Bakomsus Logistik,” tegas dia.
Berikut isi surat yang ditulis Nardi :
Surat Terbuka Tarakan, 5 Juli 2022 Kepada : Bapak Kapolri Listyo Sigit Prabowo di Jakarta
Mohon ijin Pak, saya Nardi orang tua Casis atas nama Nurul Huda Nosis 343832/W/0001. Anak saya mengikuti seleksi penerimaan Polri T.A 2022 di Kalimantan Utara jalur Bakomsus Logistik dan mendapatkan nilai akhir yang tinggi. Tetapi anak saya dinyatakan lolos tidak terpilih karena tidak ada kuota untuk wanita di Bakomsus Logistik Polda Kalimantan Utara. Sedangkan Bakomsus Labfor, TI dan Nakes, mendapatkan kuota wanita.
Jika Bakomsus logistic hanya memerlukan pria, mengapa di awal penerimaan dibuka untuk wanita, jika memang tidak ada kuota untuk wanita. Seharusnya diberitahukan sejak awal, sehingga anak saya tidak menghabiskan tenaga, waktu, serta biaya, untuk mengikuti seleksi dan juga menimbulkan kekecewaan bagi anak saya yang telah bersungguh sungguh dan telah berusaha keras dalam tes ini, sehingga mendapat nilai yang tinggi.
Saya sebagai orang tua yang hanya memiliki pekerjaan seorang nelayan. Sehingga memiliki harapan yang sangat besar tehadap anak saya. Maka, saya memohon kebijaksanaan dan keadilan Bapak Kapolri di Peringatan HUT Bhayangkara ke -76 tahun ini, mohon untuk dikaji kembali mengenai kuota wanita Bakomsus logistic di Polda Kalimantan Utara.
Hormat saya,
Nardi
(Poernama S)