News
Jangan Panik Saat Gempa Bumi, Ini Metode Mitigasinya! Bisa Menyelamatkan Nyawa
GenZpedia, Bandung – Banyaknya bencana yang menimpa Indonesia beberapa waktu ini membuat kita harus sadar bahwa ancaman kebencanaan bisa saja terjadi disekitar kita. Gempa bumi yang terjadi di Cianjur pada 21 November 2022 lalu mengingatkan kita bahwa bencana dapat datang kapan dan di mana saja. Risiko dari bencana itu sendiri dapat kita minimalkan melalui upaya mitigasi yang tepat agar kita dan keluarga terkasih dapat memiliki kesempatan selamat lebih besar. Lalu, bagaimanakah mitigasi bencana tersebut, khususnya gempa bumi, yang harus kita lakukan? Sobat Genz, ayo simak penjelasan berikut ini, ya!
Apa itu Gempa Bumi?
Secara geologis, Indonesia terletak di titik pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia. Kondisi ini menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia rentan terhadap gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, dan bencana geologi lainnya.
Gempa bumi secara luas dapat dimaknai sebagai guncangan tanah akibat terjadinya patahan atau sesar akibat aktivitas tektonik, letusan gunung api akibat aktivitas vulkanik, hantaman benda langit, dan ledakan bom akibat ulah manusia. Gempa bumi dapat mengakibatkan kerusakan bangunan, jalan, jembatan, dan sebagainya, serta memicu terjadinya tsunami, tanah longsor, kebakaran, tanah rekah, dan banjir.
Ahli geologi, Danny Hilman mengatakan bahwa gempa bumi itu pada dasarnya tidak membunuh, yang membunuh adalah bangunan yang runtuh. Oleh sebab itu, Danny mengimbau masyarakat untuk membuat konstruksi rumah yang tahan gempa. Karena jika rumah-rumah dibangun dengan kokoh, maka tidak akan ada korban jiwa.
Pada dasarnya, kita tidak dapat menghindar dari bencana karena bencana dapat datang kapan saja dan di mana saja. Yang bisa kita lakukan adalah mengenali potensinya dan melakukan mitigasinya.
Pahami Cara Bertahan Dari Gempa Bumi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mitigasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi dampak atau risiko bencana. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membagi mitigasi bencana menjadi tiga tahap, yaitu sebelum, saat, dan sesudah bencana. Lalu, bagaimanakah tiga tahap mitigasi gempa bumi? Dilansir dari situs resmi BNPB, berikut ini mitigasi gempa bumi yang harus kamu ketahui.
Sebelum Terjadi Gempa Bumi
- Mengetahui sosialisasi tentang gempa bumi, mulai dari penyebab hingga akibat yang ditimbulkan.
- Buatlah konstruksi rumah yang tahan gempa agar rumahmu kokoh jika suatu saat terjadi gempa. Rumah boleh rusak, tapi jangan sampai roboh. Hal itu akan meminimalkan jatuhnya korban jiwa.
- Mengikuti informasi kebencanaan yang disampaikan oleh BMKG melalui situs resmi dan membuat sistem peringatan dini secara mandiri seperti mengikat benda-benda yang tergantung dengan kuat.
- Mengikuti simulasi gempa bumi yang diadakan lembaga terkait.
- Menyiapkan tas siaga bencana yang berisi logistik sandang pangan, obat-obatan, dan alat keselamatan standar.
Saat Terjadi Gempa Bumi
- Jika berada di dalam rumah, berlindunglah di bawah meja agar terhindar dari benda-benda yang jatuh. Kamu juga bisa menggunakan bantal untuk melindungi kepala. Jika sedang menyalakan kompor, segera matikan untuk mencegah terjadinya kebakaran.
- Jika berada di sekolah atau gedung-gedung lain, berlindunglah di bawah meja dan jangan membuat kepanikan. Tetaplah tenang dan segera keuar mencari tempat lapang jika gempa sudah mereda. Jangan berdiri di dekat gedung, tiang, atau pohon.
- Jika berada di gunung, segera menjauh ke tempat aman karena berisiko terjadi longsor. Adapun jika berada di pantai, segera mengungsi ke dataran tinggi karena berisiko terjadi tsunami.
- Jika berada di kereta api, berpeganganlah dengan erat pada tiang agar tidak terjatuh seandainya kereta berhenti mendadak.
- Jika berada di dalam mobil, pinggirkan mobil dan hentikan di tempat terbuka. Hindari berhenti di bawah atau di atas jembatan atau rambu-rambu lalu lintas. Ikuti instruksi dari pertugas berwenang dengan memerhatikan lingkungan sekitar.
- Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Gunakanlah tangga darurat untuk evakuasi keluar bangunan. Jika terjebak di dalam lift, hubungi manager gedung menggunakan interphone yang tersedia.
Setelah Terjadi Gempa Bumi
- Tetap waspada terhadap gempa bumi susulan.
- Evakuasi diri setelah gempa bumi berhenti. Perhatikan reruntuhan yang membahayakan saat evakuasi.
- Periksa keberadaan api dan potensi terjadinya kebakaran.
- Berdirilah di tempat terbuka yang jauh dari gedung dan instalasi listrik dan air. Hindari daerah yang rawan longsor apabila berada di daerah bertebing.
- Apabila mendengar peringatan dini tsunami, segera lakukan evakuasi ke tempat tinggi, seperti bukit dan bangunan tinggi.
Mitigasi bencana dapat meminimalkan risiko bencana yang ditimbulkan. Yang terpenting adalah tetap tenang dan jangan panik serta terus berdoa semoga dihindarkan dari bencana di sekitar kita, ya, sobat GenZ! Segera cari tau informasi lebih banyak tetkait mitigasi bencana di daerah kita masing-masing, untuk keselamatan kita dan orang-orang tercinta. **