Connect with us

News

Kab. Tangerang Terima 1.001 Vaksin LSD Untuk Hewan Ternak

Published

on

vaksin lsd hewan ternak
Ilustrasi Sapi Ternak | Pixabay.com (Ritae)

KAB. TANGERANG, GENZPEDIA – Pemkab Tangerang, Banten tambahan vaksin Lumpy Skin Desease (LSD) untuk hewan ternak dari Kementerian Pertanian sebanyak 1.001 dosis. Tujuan pemberian alokasi vaksin tersebut untuk menekan penyakit LSD di Kab. Tangerang. Penyakit ini merupakan infeksi kulit pada hewan seperti sapi dan kerbau. Penyakit LSD berasal dari virus pox yang menyebabkan kulit sapi atau kerbau dengan kulit yang berbenjol.

Menyitir laman ugm.ac.id,  hewan ternak yang telah terjangkit penyakit LSD tidak layak konsumsi. Hal ini karena daging hewan ternak tersebut mengalami kekurangan asam amino, terutama daging bagian dalam digunakan untuk replikasi virus.

Alokasi Vaksin LSD untuk Hewan Ternak

“Kami sudah menerima alokasi dosis vaksin dari Kementerian Pertanian sebanyak 800 dosis, di tambah dari bantuan Perusahaan sebanyak 300 dosis. Jadi total ada sekitar 1.001 dosis vaksin,” tutur Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, drh Joko Ismadi, Selasa (21/2/2023).

Joko menyebutkan, ribuan vaksin LSD akan pihaknya salurkan secara masif kepada total hewan ternak di Kab. Tangerang. Selain itu, pihaknya menargetkan vaksin LSD hanya untuk ternak berkaki empat, seperti kerbau dan sapi.

Baca Juga: DPRD Dorong Pembangunan Gedung Pusat Kesenian Banten

Penyebaran Kasus LSD di Kab. Tangerang

Ia pun mengatakan bahwa sejak Desember 2022 hingga sekarang, ada 30 kasus LSD di Kab.Tangerang yang menjangkiti hewan ternak.

Kasus LSD di Kab. Tangerang terus mengalami peningkatan di dua tempat, yaitu di Solear dan Tigaraksa.

Namun, meskipun ada peningkatan kasus LSD, hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai sapi yang mati.

“Jadi untuk kasus ini kita tidak bisa hindari, karena penularannya bisa dari berbagai sektor seperti lalat, nyamuk akibat kandang yang belum bersih,” ujarnya.

Meskipun begitu, tingkat penularan kasus LSD lebih sedikit pada kandang yang bersih.

Upaya Pencegahan LSD pada Hewan Ternak

Adapun upaya pencegahan yang pihaknya bersama instansi terkait lakukan di antaranya memperketat pemeriksaan lalu lintas ternak dan produk ternak, isolasi ternak yang baru datang dan ternak yang sakit. Selain itu, pihaknya memberikan pengobatan kepada hewan ternak yang terpapar.

Joko pun mengimbau kepada peternak untuk menjaga kebersihan kandang hewan ternak dan melakukan penyemprotan desinfektan.

“Kami mengimbau agar peternak tetap menjaga kebersihan kandang dengan dilakukan penyemprotan dengan disinfektan dan memberikan pakan ternak yang baik sehingga sapi tetap sehat,” pungkasnya.

Bagikan ini