News
Kata Irianto Lambrie, Insya Allah Anies-Muhaimin Bakal Kampanye di Kaltara
TARAKAN, GENZPEDIA – Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dikabarkan bakal datang ke Kalimantan Utara (Kaltara) untuk melakukan kegiatan kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal tersebut diungkap Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Anies-Muhaimin (Amin) Provinsi Kaltara, Irianto Lambrie. Ia mengaku, pihaknya telah membangun komunikasi dengan Tim pemenangan nasional (Timnas) di Jakarta.
“Kita merencanakan apakah dimungkinkan nanti saatnya Anies-Muhaimin hadir kampanye di Kaltara khususnya di Tarakan. Ini yang kita komunikasikan betul dengan unsur parpol pengusung, relawan dan masyarakat,” kata Irianto kepada awak media pada Sabtu 9 Desember 2023.
Meskipun memiliki angka pemilih yang cukup kecil dibandingkan wilayah lainnya, bagi Irianto jumlah pemilih di Kaltara tidak hanya sekedar pelengkap. Sebab, publik harus melihat secara lebih luas, tidak hanya pada satu kepentingan.
“Mungkin secara angka tidak signifikan tapi bukan sekedar pelengkap. Jadi saya mengajak publik agar cara berpikirnya harus secara komprehensif, tidak hanya satu kepentingan tapi kepentingan yang lebih luas dan besar,” ucapnya.
Irianto pun mengutip pernyataan Anies Baswedan yang mengatakan bahwa angka suara sebesar apapun nilainya pasti dimulai dari angka satu.
“Disampaikan Pak Anies, kalau tidak ada angka 1 atau 50 kan gak jadi 2 juta. Jadi jangan melihat sedikit banyaknya, tapi jumlah pemilih Kaltara sekian ratus ribu juga bagian dari jutaan pemilih di rumah besar Indonesia,” ujarnya.
Pun mantan Gubernur Kaltara periode 2015-2020 ini mengungkapkan, meski belum menerima SK Ketua TKD Anies- Muhaimin Kaltara secara resmi, pihaknya telah menyusun agenda kampanye untuk mengkonsolidasikan gerakan pemenangan pasangan Capres-cawapres nomor urut 1 tersebut.
“Kita bergerak cepat menyusun apa agenda-agenda kampanye sosialisasi pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden AMIN ini,” ucapnya.
Irianto membeberkan, saat ini tim kampanye daerah di 5 Kabupaten/Kota se-Kaltara pun telah terbentuk. Ditambah barisan relawan yang ada, figur Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar akan disosialisasikan hingga menyentuh masyarakat dilevel akar rumput.
“Sudah terbentuk tim kampanye daerah di masing-masing Kabupaten/Kota. Inilah yang akan bergerak, disamping itu juga akan berkolaborasi langsung dengan para relawan agar terkonsolidasi sehingga menghasilkan upaya efektivitas yang baik,” ujarnya.
Kendati demikian, Irianto mengungkapkan ada beberapa hal yang menjadi tantangan dalam membangun gerakan pemenangan di Kaltara. Kondisi geografis Kaltara yang cukup luas dan memiliki medan beragam menjadi tantangan tersendiri untuk dilakukan kampanye.
Karena itu, TKD AMIN di Kaltara memanfaatkan media sosial dan media informasi lainnya sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat.
Perihal kebutuhan logistik, pihaknya membiayai kebutuhan logistik kampanye secara mandiri. Meskipun begitu, Irianto optimis paslon Anies-Muhaimin mampu meraup suara terbanyak di Kaltara.
“Kita mempersiapkan logistik secara mandiri termasuk (pengadaan) alat peraga kampanye, baliho-baliho, spanduk para caleg partai pengusung ini diharapkan sekaligus menampilkan gambar pasangan AMIN. Kita optimis AMIN akan kompetitif sekali untuk meraih suara yang terbaik,” tuturnya.
Saat ditanya mengenai adanya potensi kecurangan, ia mengajak seluruh pihak agar bersama-sama mengawasi jalannya Pemilu agar terjadi peningkatan kualitas demokrasi.
“Kita harapkan kompetisi Pilpres dan Pileg ini terjadi peningkatan kualitas demokrasi di negara kita. Artinya kita harus bersama-sama mencegah terjadinya kecurangan. Karena itu yang perlu kita waspadai,” ujar Irianto.
Irianto pun mengklaim jika tim AMIN harus bekerja secara gotong-royong menyiapkan kebutuhan logistik secara mandiri. Sebab, kata dia, tim AMIN tak memiliki donatur politik dibandingkan paslon lain. Namun menurutnya masyarakat sudah cukup kritis menilai sehingga pihaknya optimis bisa meraih suara terbanyak.
“Tim pemenangan AMIN harus bekerja secara mandiri dan barisan relawan juga bekerja dengan penuh keikhlasan. Berusaha menyiapkan logistik sendiri. Di dukung logistik yang memadai artinya dengan gotong royong. Karena Tim Anies tidak punya sponsor dibanding paslon lain,” ucapnya.
Terkait tekanan politik, Irianto merasa hal itu nyata adanya. Kendati demikian, menurutnya sejauh ini di Kaltara masih relatif kecil. Karena itu Irianto mengajak masyarakat agar bersama-sama mengawasi jalannya Pemilu.
“Sejauh ini normal-normal saja artinya tekanan itu tentu ada. Tapi tidak separah yang dibayangkan lah. Karena setiap daerah punya situasi berbeda. Awal-awal ditingkat nasional dapat upaya berbagai hambatan karena ada upaya supaya jangan jadi calon sudah kita saksikan,” katanya.
“Setelah jadi calon ini, alhamdulillah di daerah kita merasa bagus-bagus aja. Tidak ada yang merasa dimata-matai atau diintimidasi. Tapi tidak tau apakah ada mobilisasi kepala desa atau dari aparat-aparat tertentu. Itu nanti pihak media pers dan masyarakat harus ikut berperan mengawasi karena kecurangan itu sangat mungkin terjadi,” ujarnya lagi.