News
Kejadian Tragis Menimpa Ibu Rumah Tangga di Sukabumi, Dianiaya Tetangga Sendiri
SUKABUMI, GENZPEDIA – Nasib nahas menimpa Neni Mulyane (49), seorang ibu rumah tangga dari Kampung Selamanjah, Desa Batununggal, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Neni mengalami luka parah di kepala setelah dianiaya oleh tetangganya sendiri, yang berinisial AS (51). Akibat penganiayaan ini, Neni harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Insiden penganiayaan terjadi di rumah Neni. Pelaku, AS, yang juga tetangga korban, telah diamankan oleh pihak Polsek Cibadak Resor Sukabumi untuk penyelidikan lebih lanjut. Warga sekitar, Nenah Nurhasanah (45), mengungkapkan bahwa saat kejadian, ia mendengar teriakan yang mengejutkan. Bersama warga lain, Nenah segera mengecek kondisi dan mendapati Neni tergeletak di lantai rumahnya dengan kepala bersimbah darah.
“Saya dan suami langsung buka pintu rumah korban. Kami kaget melihat Neni tergeletak dengan darah di kepalanya. AS, tetangganya, berada di tempat kejadian tetapi tidak memberikan penjelasan apa-apa,” cerita Nenah.
Setelah melihat kondisi Neni, warga segera membawanya ke rumah sakit. Humas RSUD Sekarwangi, Muhammad Rizal Perdana, menyampaikan bahwa ketika tiba di rumah sakit, Neni dalam kondisi tidak sadarkan diri. Awalnya, indikasi menunjukkan korban terjatuh, namun keluarga mengonfirmasi bahwa ini adalah tindakan kriminal.
“Saat ini, pasien masih dirawat di ruang IGD untuk penutupan luka di kepalanya. Kami berharap proses pemulihan berjalan lancar,” jelas Rizal.
Kapolsek Cibadak, Kompol Ridwan Ishak, membenarkan adanya kasus penganiayaan berat yang menimpa Neni Mulyane. “Korban mengalami luka berat di kepala, dan kasusnya sedang dalam proses penyelidikan,” terangnya.
Ridwan juga menambahkan bahwa pihak kepolisian segera mengamankan AS setelah mendapat laporan dari warga. “Kami langsung ke TKP, mengamankan terduga pelaku dengan bantuan warga dan pemerintah desa. AS saat ini sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.
Mengenai motif penganiayaan, Ridwan belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena kasus ini masih dalam penyelidikan.***