Connect with us

News

Khawatir Konflik Uang Kompensasi Dihentikan, Ritase Pengangkutan Sampah Minta Ditunda

Published

on

LEMBANG, GENZPEDIA – Hampir sepekan pemberlakuan ritase pengangkutan sampah di TPA Sarimukti, Pemkab Kabupaten Bandung Barat masih meminta penundaan. 

Pengangkutan sampah Kabupaten Bandung Barat, dibatasi hanya 92 ton per harinya. Sebelumnya, Pemkab Bandung Barat mengangkut 160 ton ke TPA Sarimukti. 

Jumlah yang terangkut itu baru memenuhi target 20 persen pengangkutan sampah. Sehingga dipastikan masih banyak sampah di Kabupaten Bandung Barat yang belum terangkut. Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat, Dian Kusmayadi mengatakan dari hasil evaluasi, pihaknya tidak bisa langsung mematuhi permintaan ritase pengangkutan sampah. Dia menyebutkan ada sejumlah hal yang masih harus dikaji.

“Kami masih memiliki sejumlah kewajiban yang harus diselesaikan sebelum mengikuti kebijakan ritase pengangkutan sampah,” ujar Dian. 

Pertama, masih ada kesepakatan dengan warga dan sejumlah perusahaan yang berkaitan dengan pengangkutan sampah. Dian menyebutkan pihaknya tidak dapat memutus kesepakatan secara mendadak.

Kedua, berkaitan dengan kompensasi dampak negatif (KDN) yang diterima oleh 3 desa terdampak yakni Sarimukti dan Rajamandala Kulon di Kecamatan Cipatat Kab. Bandung Barat serta Desa Mandalasari di Kecamatan Cikalongwetan. Setiap tahun, sekitar Rp1,5 miliar digelontorkan dari APBD Kab. Bandung Barat.

“Kalau kami hentikan tiba-tiba, khawatir akan menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Selain itu, ini berkaitan juga dengan ketersediaan anggaran dan perubahannya,” ujar Dian.

Ketiga, Pemkab Bandung Barat masih mencarikan solusi untuk menjamin tidak ada penumpukan sampah. Dian menyebutkan saat ini hanya 160 ton yang terangkut. Itu pun berasal dari 10 kecamatan yang hanya ada di wilayah perkotaan. 

Dikatakan Dian, pihaknya tadinya menargetkan mampu mengangkut 70 persen volume sampah tiap harinya. Nyatanya baru terpenuhi 20 persen. Sementara dengan jumlah penduduk kurang lebih 1,7 juta jiwa telah memproduksi 680 ton sampah tiap harinya.***

Bagikan ini
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *