Connect with us

Trending

Lewat Gerakan Bumil Sehat, Dinkes Tarakan Ajak Masyarakat Cegah Stunting Sejak Masa Kehamilan

Published

on

TARAKAN, GENZPEDIA – Tahukah kalian khususnya calon ibu di Tarakan bahwa Presiden Jokowi menyebut 23 persen penyumbang stunting berasal dari bayi yang belum lahir, atau masih di dalam kandungan.

Pernyataan tersebut pun dibenarkan oleh Armina, Pengelola Program Gizi Dinkes Kota Tarakan, saat ditemui Genzpedia di Tarakan belum lama ini.

Armina mengatakan Dinas Kesehatan Kota Tarakan saat ini gencar mengkampanyekan Gerakan Ibu Hamil (Bumil) sebagai pencegahan stunting sejak masa kehamilan.

“Gerakan ini diimplementasikan untuk mewujudkan ibu hamil yang sehat dan berpengetahuan serta mendapatkan pelayanan kesehatan selama kehamilan sebagai salah satu upaya pencegahan stunting sejak sebelum bayi dilahirkan,” ucapnya.

Gerakan Bumil Sehat, kata dia, dilaksanakan dengan melibatkan Kementerian atau Lembaga di tingkat pusat dan daerah, swasta, organisasi profesi, organisasi masyarakat, serta seluruh masyarakat, khususnya ibu hamil sebagai penerima manfaat langsung dari kegiatan ini.

Dalam program tersebut, pihaknya memberikan edukasi tentang pentingnya memeriksa kehamilan minimal 6 kali dengan 2 kali melakukan pemeriksaan USG, Minum Tablet Tambah Darah (TTD) rutin, dan mengikuti kelas ibu hamil.

Selain itu, melakukan pemberian TTD rutin, Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) sebagai pendeteksi awal apakah ibu mengalami hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK).

“Jika sedang mengalami, kami akan memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama 90 hari.,” ucapnya.

Sebagai informasi, angka stunting di Kota Tarakan pada tahun 2022 sebesar 6,39 persen. Angka ini menurun bila dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar 8,19 persen.

Perhitungan tersebut didasarkan pada Sistem Elektonik Pencatatan dan Pelaporan Gizi berbasis Masyarakat (E-PPGM).

Bagikan ini
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *