Indepth
Ngeri! Kronologis Kebakaran Kantor KPU KTT yang Belum Terungkap ke Publik

TARAKAN, GENZPEDIA – Syahdan, Rabu 10 Agustus 2022 pagi, suasana aktivitas Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tana Tidung (KTT) berjalan normal seperti biasanya. Bahkan hingga sore hari, tak yang memperkirakan bakal ada musibah besar yang bakal terjadi di kantor yang mayoritas bahan bangunannya terbuat dari kayu tersebut.
Seperti yang diceritakan Ketua KPU KTT, Hendra Wahyudi yang mengaku bahwa sebelum kejadian pukul 18.45 Wita, dirinya masih berada di kantor dan baru pulang kerumah saat azan magrib berkumandang.
“Waktu kejadian sebelum kejadian itu saya sendiri itu kan pulangnya pas adzan tuh saya pulang. Kemudian ada juga (staff) sekretariat yang pulang pada saat Maghrib itu,” ujar Hendra saat diminta keterangan GENZPEDIA via telepon.
Selang 45 menit pulang ke rumah, dirinya mendapatkan informasi jika kantor tempat dirinya mencari nafkah telah terbakar. “Kami dapat informasi itu jadi kejadiannya itu kira-kira setengah jam atau 45 menit setelah kami pulang,” kata dia.
Menurut pengakuan petugas, sumber api berasal dari sebelah ruangan umum. Namun ada suatu hal yang diungkap Hendra, yaitu sebelum kebakaran terjadi, ternyata petugas piket menceritakan sempat terjadi tanda-tanda seperti daya listrik di kantor redup terang lalu listrik mati.
“Jadi beliau masuk untuk charger handphone kemudian kok voltase nya turun naik gitu loh. Kemudian lampunya kok kayak meredup terang redup terang gitu loh. Nah kemudian mati sama sekali kan,” ujarnya.
Petugas itu pun sempat memastikan keluar apakah KWH Kantor bermasalah dan mengira ada pemadaman listrik. Namun didapati hanya Kantor KPU yang mati.
“Jadi petugas piket saat itu pastikan di ininya di kilometernya takutnya jeglek kan (kondisi off) atau malah mati. Begitu beliau keluar ternyata itu tidak jeglek tapi kondisi lampu di Kantor mati. Kemudian (saat) dilihat di jalanan, di Kantor Bupati di sebelah kok hidup,” ujarnya.
Merasa ada yang janggal, petugas pun turun memastikan namun seketika diketahui ternyata api sudah membesar dan membakar bagian atap kantor.
“Dia ke bawah lihat itu api sudah muncul di atap kantor. Karena angin kencang jadi cepat dia (api) langsung (membakar bangunan) ke bawah. Karena kan yang di ruangan atas itu kan banyak kertas dokumen. Habis duluan yang di atas itu langsung merembet dia angin kencang sebelah nanti satu bangunan atau satu deretan itu,” katanya.
Angin yang berhembus kencang membuat api semakin menjadi-jadi. Lambannya kedatangan petugas pemadam kebakararan serta dominan bangunan kayu membuat api merayap dengan cepat ke seluruh bangunan Kantor yang menyerupai letter L.
“Saya dapat informasi itu jam 7 kurang 10 Kalau enggak salah. Tapi saat saya di sini (di lokasi kebakaran) udah udah kebakar. Karena kan pemadamnya belum datang, karena angin kencang Itu cepat dia langsung (membakar) ke sebelah (bangunan) lain,” ujar dia.
Saat ini, diakuinya, hanya 10 persen bangunan yang tersisa. Bangunan yang tersisa hanya ruangan komisioner dan bagian hukum. “Yang selamat ini cuma ruangan komisioner dan ruangan hukum yang selamat mungkin sekitar 20 persen lah ini. Ruangan divisi data dengan divisi teknis kemudian gudang logistik kemudian media centernya dapur sama toilet terus sama ruangan keuangan dia agak pisah kan,” ucapnya.
Selain itu, sempat terjadi peristiwa heroik kala 2 unit mobil operasional KPU nyaris ikut terbakar. Masyarakat pun berjibaku membantu memadamkan api agar kendaraan tersebut tidak menjadi ‘korban’ kebakaran.
“Waktu itu ada dua mobil nda bisa keluar kan karena kuncinya kebetulan di ruangan (sumber api berasal) itu kunci mobilnya. Alhamdulillah mobil itu sempat dibantu sama warga nolong semua kami semua ditolong. Ini sampai peralatan elektronik seperti komputer mereka bantu keluarkan semua,” ujarnya.
Kendati musibah ini membakar seluruh kantor, Hendra menegaskan hal itu tak akan menghambat proses tahapan Pemilu di Bumi Upun Taka. Hal ini dikarenakan proses Pemilu kali ini yang sentralistik di KPU RI, partai politik tak perlu menyerahkan berkas di KPU Kabupaten/Kota.
“Alhamdulillahnya Pemilu tahun ini kan berbeda ini aturan mainnya jadi pendaftaran itu terpusat dia ke KPU RI jadi partai-partai yang ada di Kabupaten itu tidak mengantar dokumen,” kata dia.