News
Ombudsman RI Soroti Kereta Cepat Whoosh: Listrik Padam, Refund Belum Optimal, hingga Susah Sinyal
Jakarta, Genzpedia – Ombudsman RI soroti moda transportasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.
Menurut Hery Susanto Anggota Ombudsman RI, pihaknya menemukan beberapa persoalan terkait kereta cepat tersebut.
“Beberapa persoalan yang mencuat dalam pemantauan kereta cepat. Pertama, padamnya listrik PLN di KCJB. Kemudian kereta feeder yang sering terlambat,” katanya dalam konferensi pers Catatan Akhir Tahun Ombudsman RI. Sabtu, (30/12).
Menurutnya, terjadi keluhan berupa penumpang terlambat yang terjadi pada 31 Oktober 2023. Namun permasalahan kereta feeder ini bukan wewenang KCIC sebagai operator KCJB, melainkan ada di pihak KAI.
Hery juga menyinggung kapasitas kereta feeder yang hanya 200, sementara kapasitas KCJB mencapai 601 orang. Alhasil banyak penumpang yang harus berdiri.
“Penumpang yang tak dapat tempat duduk harus berdiri. Jadi ada satu pemaksaan ruang untuk melebihi kuota,” katanya.
Hery juga mencatat sistem refund yang belum optimal sebab, secara manual dan offline sehingga kurang efektif dan efisien.
“Sistem manual mendapat keluhan lantara tidak efektif dan efisien karena memakan waktu lama. Mengingat sistem refund ini tiket KCIC mewajibkan datang ke stasiun kereta,” tuturnya.
Ombudsman juga mencatat kendala susah sinyal yang terjadi di sekitar hutan Industri di Karawang, dan terowongan sepanjang 4,5 km.
Pihaknya meminta Kominfo mendorong operator telekomunikasi untuk memperkuat jaringan sinyal.
“Meminta Kominfo mendorong para operator telekomunikasi memperkuat jaringan sinyal di wilayah hutan industri Karawang di 4,5 km tadi,” ujarnya.