Connect with us

Trending

Pak Gubernur Kaltara-Wali Kota Tarakan, Tolong Kasih Solusi Konkret untuk Harga Udang, Jangan Basa-basi Lagi

Published

on

TARAKAN, GENZPEDIA – Usai menggelar aksi demonstrasi yang menyoroti anjloknya harga udang di Kalimantan Utara pada Selasa 18 Oktober 2022, para massa aksi yang digawangi oleh organisasi kemahasiswaan di Kota Tarakan, menolak pertemuan khusus dengan Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang.

Aliansi Mahasiswa dan Petambak Kaltara dalam demonstrasi tersebut menuntut tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kaltara dan Pemerintah Kota Tarakan untuk mengatasi persoalan anjloknya harga Udang Windu di bumi Benuanta.

Ribuan massa aksi yang menuntut salah satu janji kampanye Zainal Arifin Paliwang itu, sebelumnya telah bersepakat tidak akan menerima ajakan pertemuan khusus dari Gubernur Kaltara.

Aliansi ini mengharapkan Gubernur Kaltara dan Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul, M.Kes mampu mengatasi persoalan-persoalan anjloknya harga Udang Windu dengan solusi konkrit.

“Kami tegaskan sebagaimana hasil kesepakatan rapat konsolidasi akbar yang kita laksanakan bahwa tidak ada pembahasan khusus terkait persoalan harga komoditas udang windu di Kaltara. Ini harus dilaksanakan secara terbuka mengingat hampir di setiap kesempatan hal ini terus diaspirasikan khususnya oleh para petambak, namun hingga saat ini belum juga ada tindakan serta solusi yang konkret dari pemerintah daerah,” kata Presiden Mahasiswa BEM UBT, Ainulyansyah Nurdin pada Kamis 20  Oktober 2022.

Pihaknya merasa sangat kecewa lantaran pemerintah daerah serta pihak cold storage tidak hadir untuk menemui massa aksi. Padahal sebelumnya melalui surat pemberitahuan yang pihaknya masukkan ke Polres Tarakan, telah meminta untuk menghadirkan Wali Kota dan Gubernur Kaltara beserta jajaran terkait termasuk cold storage.

“Oleh karena itu, kita semua masa aksi melayangkan mosi tidak percaya pada Gubernur dan Wali Kota Tarakan. Kita dengan tegas menyampaikan bahwa setiap pembahasan terkait komoditas udang windu di Kaltara ini harus dilaksana secara terbuka tanpa adanya unsur keterwakilan. Kita pun tidak mau nantinya jawaban atas persoalan anjloknya harga udang windu di Kaltara ini seperti biasanya yakni cenderung normatif tanpa solusi yang pasti,” urai Ainul.

Demonstrasi besar-besaran yang menghebohkan masyarakat Kaltara itu, terdiri dari elemen mahasiswa dan petambak diantaranya BEM UBT, GMKI, HMI, PMII, IMM, LMND, SMI, BEM Nusantara, IMDKT, HPMM, BEM FPIK UBT dan para petambak.

Selain menyatakan mosi tidak percaya terhadap Gubernur Kaltara dan Wali Kota Tarakan, para demonstran itu pun menyampaikan tuntutan yang terdiri dari 3 poin di antaranya :

1. Merealisasikan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan.

2. Mendesak pertanggungjawaban Pemerintah Daerah terhadap stabilitas harga jual udang windu di Kalimantan Utara.

3. Menyetujui surat perjanjian dengan Aliansi Mahasiswa dan Petambak Kalimantan Utara. (Ade Prasetia)

Bagikan ini