Connect with us

Lifestyle

Pemanfaatan Kain Tapis oleh Warga Binaan Lampung: Dari Kreasi Tradisional hingga Sepatu Modis

Published

on

BANDUNG, GENZPEDIA -Paguyuban Ibu-ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Daerah Lampung telah membantu memasarkan produk kreatif dari warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bandar Lampung. Salah satu produk yang mereka ciptakan adalah kreasi dari kain Tapis, kain tradisional khas Lampung yang terbuat dari benang katun dan benang emas, umumnya berbentuk sarung dengan sulaman indah.

Menurut Ketua PIPAS Daerah Lampung, Noer Adhe Kusnali, ditemui baru-baru ini di Bandung mengatakan warga binaan awalnya menghasilkan berbagai kreasi dari kain Tapis seperti selendang, tas, hingga wadah tisu. Namun, muncul ide baru untuk membuat sepatu dari kain tersebut. 

“Kebetulan saya dari Bandung, sehingga mengajak UMKM lokal Bandung untuk bekerja sama,” ungkap Adhe, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua PIPAS Jawa Barat.

Kerja sama ini membantu meningkatkan nilai ekonomi kain Tapis dengan cara mengkombinasikannya menjadi produk sepatu. Warga binaan yang dilibatkan juga memiliki semangat untuk mandiri. Program ini diharapkan dapat memberikan mereka keterampilan yang bermanfaat ketika keluar dari lapas sehingga mampu beradaptasi dan menjadi pribadi mandiri.

Saat ini, sudah tersedia 10 varian sepatu Tapis dengan harga berkisar antara Rp400.000 hingga Rp1.500.000. Meski pemasaran belum besar-besaran karena keterbatasan produksi, sepatu Tapis dipromosikan melalui media sosial internal PIPAS dan Kantor Wilayah Kemenkumham Lampung. Adhe mengungkapkan, “Pesanan cukup banyak ketika kami membuka sistem pre-order.”

Sejak Juni 2024, sudah ada tiga gelombang pre-order dengan rata-rata 30-40 pesanan per gelombang. Untuk memenuhi permintaan, warga binaan memproduksi 7-10 meter kain Tapis dalam satu siklus pemesanan. Namun, karena keterbatasan sumber daya manusia dan alat, penyelesaian produksi terkadang memakan waktu lebih lama.

Program ini tidak hanya mempromosikan kain Tapis sebagai warisan budaya, tetapi juga memberdayakan warga binaan agar lebih siap menghadapi kehidupan di luar lapas dengan keterampilan yang bernilai ekonomi tinggi.***

Bagikan ini
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *