News
Program 40 Jam Menyapa Warga, Arfi Rafnialdi Serap Aspirasi di Kota Bandung
BANDUNG, GENZPEDIA – Arfi Rafnialdi, calon Wali Kota Bandung 2024, memulai program “40 Jam Menyapa Warga Bandung” dengan penuh semangat menjelang kontestasi Pilwalkot yang memasuki hari ke-40 sebelum pemilihan. Kegiatan ini bertujuan untuk berinteraksi langsung dengan warga dan mendengar aspirasi mereka, dimulai sejak pagi dini hari.
Selama perjalanan, Arfi menemukan berbagai kejadian tak terduga. Salah satunya adalah insiden begal di Dago, di mana ia dan timnya menemukan dua remaja yang hampir menjadi korban. “Saya melihat langsung bahwa keamanan di Bandung masih menjadi perhatian serius. Pagi-pagi kita sudah melihat kasus seperti ini, ini mengingatkan kita bahwa ada banyak hal yang perlu diperbaiki untuk menciptakan kota yang lebih aman,” ujarnya. Ia menambahkan, “Saya berterima kasih kepada petugas yang sigap membantu korban dan menangkap pelaku.”
Program ini juga mengangkat tema keberagaman dan toleransi di Bandung. Rombongan mengunjungi Kelenteng Satya Bakti dan Kampung Toleransi. “Bandung adalah kota yang kaya dengan keberagaman, dan ini adalah kekuatan kita. Melihat masjid dan gereja berdampingan dengan harmonis, saya ingin memastikan bahwa setiap komunitas di kota ini merasa dilibatkan dan dilindungi,” kata Arfi.
Saat mengunjungi pasar Andir, Arfi dan timnya berbincang dengan penjual dan sarapan bersama warga. “Interaksi seperti ini penting bagi saya untuk benar-benar merasakan dinamika dan kehidupan sehari-hari masyarakat Bandung. Kita tidak bisa hanya melihat dari balik meja kantor; kita harus turun langsung,” tegasnya.
Arfi juga menyoroti masalah ekonomi yang dialami warga, terutama ibu-ibu yang terjebak dalam pinjaman berbunga tinggi dari “Bang Emok.” “Saya mendengar langsung bahwa banyak ibu-ibu yang terpaksa mengambil pinjaman karena kebutuhan mendesak. Program ini memang memberikan solusi cepat, tapi dengan bunga 20% per bulan, ini sangat memberatkan. Kita perlu intervensi yang lebih baik dari pemerintah,” jelasnya. Arfi juga menambahkan, “Jika saya terpilih, saya akan memastikan program kredit murah tersedia bagi mereka yang membutuhkan, sehingga ibu-ibu tidak perlu bergantung pada pinjaman yang memberatkan.”
Arfi juga menjelaskan rencananya untuk menginap di sekretariat Karang Taruna sebagai bagian dari program 40 jam ini. “Saya ingin benar-benar merasakan bagaimana kehidupan warga. Nanti malam, kita akan ngobrol dengan tokoh masyarakat, ronda bersama, dan beristirahat di sini. Dengan begitu, saya bisa lebih banyak mendengar cerita dan masukan dari warga,” katanya.
Selain masalah keamanan dan ekonomi, Arfi juga bertemu dengan beberapa ketua RW yang membahas pengelolaan sampah. “Saya mendukung penuh inisiatif warga untuk memisahkan sampah di tingkat rumah tangga. Kita harus bekerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk membuat sistem ini berjalan efektif. Jika saya terpilih, saya akan mendorong program pengangkutan sampah yang lebih terorganisir dan konsisten,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya mendapatkan informasi langsung dari warga secara berkala. “Saya berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan tiga atau empat bulan sekali. Bukan hanya untuk mendengar masalah, tapi juga untuk melihat apa yang bisa kita lakukan bersama untuk Bandung,” tuturnya. Arfi menambahkan, “Ini juga menjadi kesempatan bagi pemimpin dan staf pemerintah untuk refreshing, mengunjungi titik-titik kota, dan benar-benar merasakan suasana Bandung.”
Arfi menyimpulkan bahwa program 40 jam ini akan menjadi langkah awal untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan masyarakat. “Ini bukan hanya kampanye, tapi komitmen untuk menjadi pemimpin yang hadir di tengah masyarakat. Bandung harus lebih baik, dan kita akan mewujudkannya bersama-sama.”