News
PROTES PPDB ONLINE WARGA SEPATAN GELAR AKSI UNRAS DI SMKN 2 KAB. TANGERANG
TANGERANG, GENZPEDIA – Aksi unjuk rasa terkait kecurangan PPDB Online digelar oleh puluhan orang dari Gerakan Sepatan bersatu di depan halaman SMKN 2 Sepatan Jln. Raya Mauk Km 12 Kp. Oja Desa Pisangan Jaya Kec. Sepatan, terkait dgn Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) selaku korlap Sdr. Jembar, pada Senin 24 Juni 2023.
Koorlap Aksi Jembar menyatakan adanya intervensi dari oknum pihak sekolah yang diduga meloloskan sejumlah siswa titipan. Pihaknya juga telah menyiapkan konsultan hukum terkait langkah menuntut pihak-pihak yang curang dlam PPDB.
“Kepala Sekola Intervensi Kepada Panitia PPDB Untuk Memuluskan Data Titipan Oknum Anggota Dewan DPRD Provinsi dgn jumlah titipan ± 350 Peserta didik. Panitia Tidak Berdaya Atas Intervensi Yang dilakukan Oleh PLT Kepala Sekolah dengan Adanya Berkas Titipan dari Kepala Dinas dan Dewan DPRD Kabupaten Tangerang”, jelas Jembar dalam orasi.
Respon Pemprov Banten
Buntut banyaknya aduan terkait proses PPDB Online di Provinsi Banten yang dianggap tidak transparan dan penuh kecurangan. Inspektorat Provinsi Banten mendug adanya oknum makelar yang bermain dalam meloloskan siswa. Plt. Inspektur Inspektorat Provinsi Banten M Trenggono menyampaikan bahwa terkait adanya dugaan makelar pada PPDB Online di Provinsi Banten akan diserahkan ke pihak yang berawajib, terkait adanya ASN yang bermain akan diselidiki lebih lanjut.
“Kami telah melakukan identifikasi terhadap berbagai aduan terkait dengan PPDB tahun 2023. Asumsi sementara kami menduga adanya makelar yang bermain dalam PPDB ini”, ujar M Trenggono pada 21 Juli 2023.
Hingga saat ini Inspektorat Provinsi Banten masih membuka layanan pengaduan terkait dengan PPDB. Tercatat ada 22 aduan mulai dari jalur afirmasi, zonasi hingga prestasi dilaporkan ke Inspektorat. Pihak Inspektorat juga terus berkoordinasi dengan disdik di Kab/Kota untuk menyelidiki kasus tersebut.
Sebelumnya juga viral di media sosial Febrianti (42) yang merupakan orang tua dari siswa AR (16) mendatangi Inspektorat Provinsi Banten untuk melaporkan dugaan kejanggalan dalam PPDB SMA/SMK 2023. Menurut Febrianti, saat anaknya mendaftar PPDB telah sesuai dengan syarat administrasi yaitu melampirkan sertifikat juara 3 Pekan Olahraga Tradisional Daerah (Potrada) tingkat Provinsi Banten. Namun saat proses PPDB berlangsung nama anaknya hilang dari daftar siswa yang lolos padahal sebelumnya AR berada pada peringkat pertama.
“Anak saya saat proses awal PPDB ada di urutan paling awal. Tapi setelah pengumuman pada tanggal 7 Juli 2023, nama anak saya tiba-tiba hilang. Karena itu saya melapor ke Inspektorat Banten”, ujar Febrianti pada 20 Juli 2023 di Kantor Inspektorat Provinsi Banten.
Sementara itu Polemik PPDB di Banten direspon Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten Yeremia Mendrofa, pasalnya puluhan ribu siswa lulusan sekolah menengah pertama (SMP) tidak terserap ke SMA/SMK Negeri di Banten.
“Para siswa yang mendaftar ke jenjang SMA/SMK Negeri tercatat ada sekitar 150 ribu, dan hanya terserap 80 ribu siswa. Itu berarti yang diterima atau yang tertampung hanya 30 persen. Padahal pendidikan penting untuk meningkatkan daya saing bagi masyarakat di Banten,” ujar Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten, Yeremia Mendrofa, saat menjadi pembicara di diskusi Fraksi Teras, di Aula Museum Juang, Kota Tangerang, Kamis, 20 Juli 2023.
Presiden Jokowi mengakui ada permasalahan di semua wilayah terkait PPDB, untuk itu Presiden meminta anak buahnya untuk menyelesaikan permasalahan di lapangan. Ia ingin berbagai persoalan itu diselesaikan dengan baik-baik.