News
Ragam Ancaman Ketahanan Pangan di Tarakan, dari Menyusutnya Lahan Pertanian hingga Potensi Cuaca Ekstrem
TARAKAN, GENZPEDIA – Wali Kota Tarakan, dr. Khairul menyebut menyusutnya lahan pertanian serta potensi cuaca ekstrem menjadi ancaman dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Hal tersebut disampaikannya kepada awak media beberapa waktu lalu.
“Saya akui, lahan pertanian di Kota Tarakan kurang sehingga seringkali masih bergantung dengan daerah lain,” ungkapnya.
Selain itu, ancaman lainnya dalam mewujudkan ketahanan pangan di Tarakan adalah cuaca ekstrem.
“Tidak dapat dipungkiri cuaca ektrem dapat menghambat hasil panen dan distribusi pangan. Terlebih, Tarakan masih bergantung dengan daerah lain untuk beberapa komoditas,” ungkapnya.
Di Kota Tarakan, kata Khairul, komoditas pangan yang seringkali menjadi penyebab inflasi, di antaranya cabai, bawang, dan hingga kangkung. Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk menekan inflasi terhadap komoditas tersebut dengan ikut menanam.
Sementara itu, Wahyu Indra Sukma, Kepala Perwakilan BI Kaltara, tak menampik jika
cuaca ektrem termasuk fenomena La Lina menjadi penghambat dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Ia pun mengajak masyarakat untuk ikut andil mewujudkan ketahanan pangan dan ikut mengendalikan inflasi. Salah satunya dengan memanfaatkan setiap perkarangan untuk pertanian.
“Memanfaatkan lahan perkarangan untuk menanam. Itu sudah berperan menjaga ketahanan pangan serta inflasi. Kami berharap masyarakat menyadari akan kebutuhannya sehingga mau menanam paling tidak untuk kebutuhannya sendiri,” ungkapnya.