Connect with us

News

Ratusan Wartawan di Indramayu Gelar Aksi dan Boikot Pemberitaan Lucky Hakim

Published

on

INDRAMAYU, GENZPEDIA – Pernyataan kontroversial calon Bupati Indramayu nomor urut 2, Lucky Hakim, menuai reaksi keras dari kalangan jurnalis di Indramayu. Ratusan wartawan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Jurnalis Indramayu (FKJI) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indramayu, Selasa (19/11/2024), sebagai bentuk protes terhadap dugaan penghinaan profesi jurnalis.

Para jurnalis membawa spanduk dan melakukan orasi, menuntut KPU untuk mengkaji tindakan Lucky Hakim yang dianggap merendahkan martabat profesi jurnalistik. Pernyataan Lucky yang menyebut sejumlah media “tidak waras” menjadi pemicu utama kemarahan para wartawan.

“Kami Hanya Ingin Penjelasan”

Koordinator aksi, Urip Triandi, mempertanyakan pernyataan Lucky Hakim yang terekam dalam sebuah video berdurasi 5 menit 21 detik yang kini viral di media sosial. Dalam video tersebut, Lucky menyebut produk jurnalis di Indramayu sebagai hasil dari “ketidakwarasan.”

“Kami ingin tahu apa yang dimaksud dengan ketidakwarasan itu. Produk jurnalistik seperti apa yang dinilai tidak waras?” kata Urip kepada media.

Ia juga menyoroti pernyataan Lucky yang tidak takut terhadap media lokal. “Kami ingin meminta penjelasan apa yang dimaksud media lokal, karena dalam Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, tidak ada istilah media lokal atau nasional. Semua media yang berbadan hukum memiliki kedudukan yang sama,” tegasnya.

Tuntut Klarifikasi dari Lucky Hakim

FKJI meminta Lucky Hakim untuk segera memberikan klarifikasi terkait pernyataannya. Mereka membuka ruang dialog, tetapi jika Lucky tidak bersedia bertemu, mereka mendesak agar klarifikasi dilakukan melalui video yang diunggah di media sosial.

“Kami hanya ingin penjelasan. Jika tidak mau menemui kami, silakan buat klarifikasi dalam video dan sampaikan kepada kami,” ucap Urip.

Viralnya Pernyataan Lucky Hakim

Video yang memicu kontroversi itu memperlihatkan Lucky Hakim berbicara di hadapan sejumlah orang di sebuah tempat makan di Indramayu. Dalam rekaman tersebut, Lucky menyebut banyak media yang menghasilkan berita “tidak waras” dan “sampah.”

“Ketika media menyebut dirinya akurat, tajam, terpercaya, tetapi yang disajikan adalah berita sampah, menurut saya ini menunjukkan kewarasan kita telah terdegradasi,” ujar Lucky dalam video tersebut.

Boikot Pemberitaan Lucky Hakim

Sebagai langkah lanjutan, FKJI mengumumkan akan memboikot seluruh pemberitaan yang terkait dengan Lucky Hakim hingga ada klarifikasi resmi. Mereka menilai tindakan ini penting untuk menjaga martabat profesi jurnalis dan mendesak calon bupati tersebut untuk bertanggung jawab atas ucapannya.

Aksi ini menjadi pengingat bahwa profesi jurnalis memiliki peran penting dalam demokrasi, dan menghormati kerja jurnalistik adalah bagian dari menjaga kebebasan pers di Indonesia. Hingga berita ini ditulis, pihak Lucky Hakim belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan para jurnalis.

Bagikan ini
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *