Trending
Sadis, Begini Cara EG Habisi Nyawa AGR
TARAKAN, GENZPEDIA – Satreskrim Polres Tarakan dibantu Direktorat Kriminal Umum Polda Kaltara dan Polsek Jajaran berhasil mengungkap dalang pembunuhan AGR, seorang pria berumur 19 tahun yang dibunuh sepupunya sendiri EG di Jalan Perumahan PNS belakang Blok D kandang ayam RT. 01 Kelurahan Juara Permai.
Kapolres Tarakan, AKBP Taufik Nurmandia mengatakan kasus ini berawal dari korban yang meninggalkan rumah pada April 2021 silam. Awalnya, orang tua korban mengira bahwa anaknya kabur sementara.
Namun setahun berlalu, korban belum juga kembali. Alhasil, orang tuanya melapor ke Polres Tarakan pada 27 November, setelah mendengar kabar bahwa anaknya telah dibunuh.
“Mendengar informasi tersebut, tim langsung melakukan introgasi dan pemeriksaan kepada 10 saksi. Hasilnya berada pada kesimpulan bahwa AGR dibunuh oleh sepupunya EG,” ucapnya kepada awak media di Tarakan Jumat 2 Desember 2022.
Tidak hanya EG, lanjutnya, terungkap dua pelaku lainnya yakni A (istri EG) dan M (teman EG) turut andil membantu membunuh korban.
Selanjutnya, kepolisian langsung melakukan introgasi kepada para pelaku. Dari hasil interogasi diketahui modus pembunuhan karena faktor ekonomi.
“Bermula dari tersangka EG yang menggelapkan uang pemberian bapaknya. Uang tersebut awalnya diperuntukkan untuk mengelola pos kepiting namun uang itu malah digunakan untuk judi online,” ucapnya.
Karena uang tersebut telah habis, EG pun kepikiran menyekap korban AGR dan meminta uang tebusan kepada orang tua korban sebesar Rp200 juta.
“Pelaku menunggu korban di pondok kandang ayam milik orang tuanya. Setelah korban sampai di depan pintu, pelaku langsung menodongkan badik dan langsung mengikat korban,” ucapnya.
Namun sayang, korban memberontak sehingga membuat pelaku emosi lalu menikamnya dibagian paha. “Tidak hanya itu, M pun membujuk EG membunuh korban sebab jika korban dilepaskan nntinya akan melapor ke kepolisian. Sehingga mereka sepakat membunuhnya. Korban dibunuh dengan menggunakan kabel yang diikat di leher. Tidak sampai disitu, EG juga menusukkan pisau badik ke dada kiri korban,” ucapnya.
Setelah korban dipastikan meninggal, EG membungkusnya dengan terpal dan menyeret ke daerah perkebunan nanas di seberang TKP awal penyekapan. “EG langsung mengubur korban sedalam 50 meter tepat di Perkebunan Nanas di seberang pondok yang merupakan TKP awal,” ungkapnya.
(Ade Prasetia)