Trending
Sepakbola Dunia: Maroko Sat Set Sat Set, Eh Portugal Muter-Muter

GenZpedia, Jakarta – Pertandingan Maroko kontra Portugal di fase quarter-finals Piala Dunia 2022, Sabtu (10/12/2022) seru banget gais! Gimana engga, Hakim Ziyech dkk dengan transisi cepatnya dapat mengancam gawang Portugal yang dikawal ketat oleh Ruben Dias dan Pepe secara efektif.
Portugal sendiri sebenarnya sangat mendominasi pertandingan, tercatat dari penguasaan bola atau ball position Portugal adalah 74% berbanding jauh dari Moroko yang haya 26% secara keseluruhan. Tapi, ada tapinya loh! Dari sisi tembakan ke gawang atau shoot on target justru lebih baik Maroko daripada Portugal.
Ini mengartikan bahwa Maroko memang bermain secara efektif dalam membangun serangan. Berbeda dengan Portugal yang deadlock ditengah tanpa adanya expected goals yang berarti. Dari babak pertama saja, Portugal hanya mendapatkan satu peluang berbahaya.
Meksipun di babak kedua, Portugal mendapatkan banyak peluang emas. Bagaimanapun serangan Portugal, ujung-ujungnya dapat ditepis kiper kebanggaan fans Sevilla, eh kebanggan Maroko maksudnya! hehe.
Dengan hasil camik ini, Maroko berhak melaju ke babak semi-final Piala Dunia 2022 dan melawan Prancis di Al Bayt Stadium, Kamis dini hari (15/12/2022) WIB.

Selebrasi pemain Moroko saat gol Youssef En-Nesyri pada menit 42. Sumber foto akun Twitter @alimo_philip
Ulasan Pertandingan
Os Navegadores (julukan timnas Portugal) sebenarnya di atas kertas lebih diunggulkan. Datang sebagai tim besar berpengalaman dan memiliki segudang pemain hebat, jelas tidak ada yang meragukan Portugal. Terlebih Portugal baru saja memenangkan laga 16 besar Piala Dunia kontra Swiss dengan skor telak 6-1.
Bermain dengan formasi di atas kertas 4-3-3, Portugal berinisiatif untuk mendominasi dengan penguasaan bola ditengah dan sesekali umpan lambung ke depan, terutama ke Joao Feilx dan Goncalo Ramos. Shape rapih 4-1-4-1 di atas lapangan Moroko menjadi benteng kokoh yang sulit ditembus Felix the gank.
Di babak pertama, serangan bahaya Portugal tercipta dari sundulan Felix melalui crossing cantik Bruno Fernandes, tapi dengan cekatan kiper Maroko, Yassine Bounou mampu menepis dengan baik. Portugal terus menyerang sampai sesekali aliran bola Portugal dipotong oleh Maroko.
Jual beli serangan terus bergulir, tidak ada serangan bahaya yang tercipta untuk kedua tim. Gol pemecah kebuntuan baru terjadi pada menit ke 42 setelah Yahya Attiat Allah mencoba crossing ketengah dan header camik dari En-Nesyri merobek jala Diogo Costa.
Hingga babak pertama selsai, pertandingan cukup seru karena Maroko berusaha untuk keluar dari tekanan Portugal dan menciptakan serangan-serangan yang agresif-efektif ke gawang Diogo Costa melalui serangan balik cepat. Meski Portugal menguasai pertandingan, Maroko masih mampu membuat 7 tembakan (2 on target).
Sementara Portugal hanya mampu membuat 5 tembakan (1 on target). Buruknya penyelesaian akhir membuat serangan kedua tim lebih banyak off target-nya dibanding on target.
Di babak kedua, Maroko terlihat menggunakan taktik bermain bertahan atau parkir bis sama seperti melawan Spanyol lalu. Terlihat sekali selama 45 menit, Maroko hanya bermain reaktif dan hanya mengandalkan serangan balik serta tidak jua keluar untuk menyerang aktif.
Taktik tersebut sah saja, namun permainan babak kedua menjadi tidak terlalu atraktif dan cenderung membosankan karena kita sebagai penonton hanya seperti melihat Portugal latihan passing dan shooting. Tapi instruksi bertahan yang pelatih Moroko gunakan berhasil menahan serangan agresif Portugal.
Untuk memecah kebuntuan, pelatih Portugal, Fernando Santos memasukan pemain-pemain pengganti, diantaranya Cristiano Ronaldo. Sampai peluit panjang dibunyikan, Ronaldo cs tidak bisa merobek jala Bono. Dengan begitu Portugal menjadi saksi pecahnya rekor Maroko sebagai negara pertama dari Afrika yang lolos semi-final Piala Dunia. **