News
Tapal Desa, Upaya Pemprov Jabar Antisipasi Krisis Pangan
KABUPATEN BOGOR, GENZPEDIA – Gubernur Jabar Ridwan Kamil meluncurkan program Tapal Desa di Desa Ciampea Udik Kec. Ciampea, Kab. Bogor pada Kamis (11/8). Tapal Desa merupakan singkatan dari Ketahanan Pangan Digital Desa. Program inovasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Jabar ini bertujuan untuk menciptakan ketahanan pangan di Jabar. Harapannya adalah agar masyarakat terhindar dari krisis pangan.
Inspirasi Program Tapal Desa
Adapun cara agar terciptanya ketahanan pangan adalah dengan membangun leuit atau lumbung padi di tiap desa. Setiap desa nantinya akan memiliki satu leuit untuk menyimpan padi. Inovasi ini terinspirasi dari masyarakat Cipta Gelar, Kab. Sukabumi yang tidak menghabiskan hasil panen. Mereka akan menyimpan sebagian padinya di dalam leuit untuk nantinya dikonsumsi saat musim paceklik. Melalui program Tapal Desa, masyarakat Jawa Barat bisa berdaya dengan memiliki persediaan padi di lumbung masing-masing desa. Akan dibangun leuit di 5300 desa di Jabar.
Pada tahap pertama, Program Tapal Desa menyasar sembilan desa di Kab. Bogor dan Desa Ciampea Udik menjadi pusatnya. Sembilan desa tersebut di antaranya Ciampea Udik, Bojong Jengkol, Jagabita, Sadeng, Urug, Malasari, Robak, Rumpin, dan Cipinang.
Baca Juga: Naikkan Nilai Jual Singkong, Warga Desa Cintaasih Ikuti Pelatihan Pembuatan Tepung Mocaf
Selain Budaya, Juga Manfaatkan Teknologi
Uniknya, program Tapal Desa ini menggabungkan unsur budaya dan teknologi. Ridwan Kamil menyebutkan bahwa rencananya setiap pemasukan dan pengeluaran dari leuit akan dicatat di aplikasi. Hal ini dilakukan agar terekap dengan baik. Begitu pun ketika krisis juga nantinya akan dicatat di aplikasi.
Dilansir dari jabarprov.go.id, pembangunan memanfaatkan dana CSR dari perusahaan, BUMN, dan BUMD. Diperkirakan pembangunan tersebut membutuhkan dana Rp 100 juta per-leuit.