Connect with us

Lifestyle

Terungkap Sosok Seniman Batik Tarakan Kaliber Dunia, Ternyata Bukan Sosok Sembarangan

Published

on

Sony Lolong, seniman batik Kota Tarakan (Foto: Poernama S/ Genzpedia)

TARAKAN, GENZPEDIA – Halo sobat Genz Kota Tarakan, pernah gak sih kalian mendengar nama Sony Lolong? Pasti hanya sebagian dari kalian yang mengenal sosok luar biasa yang dimiliki Kota Tarakan tersebut.

Ya, dia adalah seniman batik yang berjasa bagi penyandang disabilitas. Menariknya, Sony Lolong ternyata sama sekali tidak memiliki latar belakang seorang pembatik.

Namun pria paruh baya ini cukup membuktikan bahwa tekad dan keinginan kuat belajar, dapat membawa perubahan status sosial hingga kesejahteraan  secara ekonomi bagi hidupnya dengan bertumpuh pada batik sebagai jalan karir akhir saat ini

Lalu seperti apa profil lengkap Sony dahulunya sampai bisa menjadi pembatik sukses hingga saat ini? Simak ulasan Genzpedia berikut ini:

Sony lolong merupakan pria berdarah Sunda asal Sukabumi lahir pada 16 Juni 1963. Ia memilih menetap di Kota Tarakan bersama istri dan ke enam anaknya setelah sebelumnya sempat merantau ke Bali tahun 1982, Lombok di tahun 1985, hingga negeri tetangga yakni Malaysia sebagai buruh kelapa sawit di tahun 1988

Ia mengawali karir di Tarakan sebagai penyablon kemudian berdalih membatik sejak tahun 2011 di Kelurahan Karang Anyar, yang saat ini berpindah lokasi di Kampung Satu Skip, di mana galerinya dikenal dengan sebutan Batik D’ERTE Tarakan

Asal muasal dirinya menjadi seorang seniman batik berawal ketika keikut sertaannya hingga dinyatakan lolos seleksi dan termasuk dalam 20 dari 130 kandidat terpilih oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan melalui Disperindagkop untuk dibina

Hal ini semakin berlanjut dimana dirinya menjalani rangkaian pembekalan singkat dasar membatik yakni selama 5 hari di daerah istimewa Yogja, Sony  pun mulai menekuni batik dengan membawakan motif suku tidung yang disediakan pemkot melalui kerja sama dengan budayawan tidung yang secara hukum motif budaya lokal tersebut secara legalitas telah berstatuskan HaKI

Proses demi proses dilalui, pada akhirnya Sony memutuskan bahwa dirinya  tidak hanya akan berpangku pada budaya lokalita saja, melainkan melirik sekaligus mengangkat kearifan lokal bertemakan flora fauna yang saat ini, dirinya telah melahirkan banyaknya 33 motif yang masih dikembangkan lagi, seperti memasukkan motif kappa, mangrove, bekantan, hingga buah khas dan sebagainya

Menginspirasi banget bukan sobat Genz!

Tidak hanya itu, dengan ciri khasnya menggunakan pewarna alami dalam karya batiknya, mampu menembus pasar internasional yakni negara Malaysia hingga Brunei Darussalam

Tak sedikit penghargaan yang ditoreh selama menekuni batik yang sebagian besar diperoleh melalui  melalui PKK, namun menariknya sony lebih menyorot pada  status sosial  yakni bagaimana pembawaan dirinya dalam lingkup masyarakat

“Reward saya yang paling penting ketika berbicara batik, orang-orang ingat sony, begitu pula sebaliknya,”ujar Sony Kepada GENZPEDIA di Kampung Satu baru-baru ini

Berkat kontribusi Sony dalam merangkul para difabel tanpa ragu kedalam maha karyanya sejak tahun 2019, berdampak pada Kota Tarakan dengan ditorehnya predikat sebagai Kota Inklusif Disabilitas dari UNESCO di tahun 2021

“Keseriusan mereka (difabel) dalam bekerja itu berbeda dengan orang normal, kualitas kerja mereka itu hampir sama dengan orang normal umumnya.  Mungkin selama ini  tidak ada yang simpati. Saya mau nambah harus difabel dan saya terbuka juga bagi yang ingin belajar,” ujarnya lagi.

Hingga saat ini, dirinya bersama penyandang  difabel lainnya diberi kepercayaan  dan tengah menekuni produksi seragam Batik ASN  membawakan motif Tarakan. dimana harapan kedepan penerapan seragam batik ASN tidak hanya diterapkan di lingkungan PNS Horizontal, melainkan vertikal juga

“Berharap kedepan kebijakan soal seragambatik ASN ini juga bisa lebih didorong dan diterapkan untuk PNS vertikal seperti Kementerian Agama (Kemenag), polisi, BUMN,BUMD,” kata Sony. (Poernama S)

Bagikan ini
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *