Opini
Transisi dari Presiden Jokowi ke Prabowo, Harapan dan Tantangan
Ditulis oleh : Amar Muhammad (Mahasiswa UIN Sunan Gunung Jati Bandung)
Seiring berjalannya waktu, Indonesia semakin dekat dengan momen bersejarah, yaitu transisi kekuasaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto. Setelah dua periode kepemimpinan Jokowi yang penuh dengan terobosan pembangunan infrastruktur dan perbaikan ekonomi, banyak yang bertanya-tanya seperti apa era kepemimpinan Prabowo akan dibentuk. Apakah ia akan melanjutkan visi Jokowi, atau akan menghadirkan perubahan mendasar dalam arah kebijakan nasional?
Transisi kepemimpinan selalu menjadi masa penuh tantangan dan harapan. Di satu sisi, masyarakat mengharapkan kesinambungan kebijakan yang sukses, sementara di sisi lain, perubahan dalam kepemimpinan membawa ekspektasi akan perbaikan dan penyempurnaan. Inilah yang membuat perpindahan dari Jokowi ke Prabowo menjadi topik penting dan menarik untuk dibahas.
Warisan Jokowi: Infrastruktur dan Ekonomi
Selama dua periode menjabat sebagai presiden, Jokowi berhasil mempercepat pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia, mulai dari tol lintas Jawa, hingga pengembangan pelabuhan dan bandara. Tak hanya itu, di bidang ekonomi, Jokowi terus mendorong investasi asing dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Banyak pihak memuji langkah-langkah ini sebagai fondasi penting bagi pembangunan jangka panjang negara.
Namun, seperti halnya kepemimpinan lainnya, era Jokowi tidak lepas dari kritik. Salah satunya adalah soal isu ketimpangan ekonomi yang masih dirasakan sebagian besar masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang dicapai, meskipun impresif di atas kertas, belum merata dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil.
Di sinilah tantangan terbesar yang akan dihadapi oleh Prabowo sebagai pemimpin baru. Apakah ia akan mampu melanjutkan pembangunan infrastruktur dengan tetap menempatkan pemerataan ekonomi sebagai prioritas utama?
Harapan Kepada Prabowo
Prabowo Subianto, yang selama bertahun-tahun berada di posisi oposisi, sekarang berada di pusat kekuasaan. Selama kampanye, ia sering menyoroti pentingnya kemandirian bangsa, baik dari segi ekonomi maupun pertahanan. Sikap ini sejalan dengan visinya untuk memperkuat Indonesia sebagai negara yang berdaulat, kuat secara militer, dan tidak terlalu bergantung pada kekuatan asing.
Banyak pendukung Prabowo berharap bahwa ia akan membawa pendekatan yang lebih tegas dalam hal kedaulatan ekonomi dan kebijakan luar negeri. Mereka menginginkan Indonesia yang lebih berdiri tegak dalam hubungan internasional, serta memiliki sistem pertahanan yang lebih tangguh.
Namun, salah satu pertanyaan yang muncul adalah bagaimana Prabowo akan mengatasi tantangan internal di dalam negeri. Indonesia adalah negara besar dengan beragam permasalahan mulai dari kemiskinan, ketimpangan, korupsi, hingga tantangan lingkungan seperti deforestasi. Apakah Prabowo akan fokus pada isu-isu tersebut dengan strategi yang lebih pragmatis, ataukah ia akan lebih memprioritaskan agenda-agenda besar di bidang pertahanan dan kemandirian bangsa?
Tantangan dalam Perpindahan Kekuasaan
Transisi dari Jokowi ke Prabowo juga menjadi tantangan dari segi politik. Sebagai presiden, Prabowo akan menghadapi dinamika baru dalam sistem pemerintahan. Di satu sisi, ia harus menjalin hubungan baik dengan parlemen dan birokrasi yang selama ini terbentuk di bawah pemerintahan Jokowi. Di sisi lain, ia perlu menjaga soliditas tim dan pendukung politiknya yang berharap pada perubahan besar.
Tak hanya itu, menjaga stabilitas ekonomi menjadi tugas yang tidak kalah penting. Pandemi COVID-19 telah meninggalkan dampak besar terhadap perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Pemulihan ekonomi yang inklusif dan adil harus menjadi prioritas, agar tidak ada lapisan masyarakat yang tertinggal dalam prosesnya.
Harapan akan Pemerintahan Baru
Era kepemimpinan Prabowo akan menentukan arah Indonesia dalam lima tahun ke depan, atau bahkan lebih. Di tengah harapan akan perubahan dan penyempurnaan kebijakan, Prabowo memiliki tugas besar untuk menjaga kesinambungan pembangunan yang telah dimulai oleh Jokowi, sambil memberikan solusi bagi masalah-masalah yang belum terselesaikan.
Transisi ini bukan hanya soal pergantian figur di pucuk kekuasaan, tetapi juga tentang harapan akan Indonesia yang lebih baik, lebih mandiri, dan lebih adil. Harapan besar ini menjadi beban di pundak Prabowo, dan masyarakat Indonesia menunggu langkah-langkah konkrit yang akan diambil di awal masa kepemimpinannya. Apakah ia akan berhasil membawa Indonesia ke arah yang lebih cerah? Hanya waktu yang bisa menjawab.