Connect with us

News

Wow, Kaltara Kucurkan Dana Rp 172 Miliar untuk Rehab dan Bangun Sekolah di Perbatasan

Published

on

Ilustrasi pembangunan sekolah

GENZPEDIA, TARAKAN – Halo sobat GENZPEDIA, ada kabar baik nih buat kalian di Kalimantan Utara (Kaltara). Pasalnya, baru-baru ini Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang mengumumkan bahwa pihaknya mengalokasikan anggaran pembangunan dan rehabilitasi sekolah sebanyak Rp 172 miliar.

Wow banget khan! Jumlah fantastis tersebut diberikan demi kesejahteraan belajar mengajar di provinsi paling bungsu di Indonesia tersebut.

“Saya sudah menginstruksikan langsung Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltara untuk mengalokasikan anggaran pembangunan dan rehab sekolah” ucap Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang beberapa waktu lalu di Tarakan.

Bahkan hal itu diamini langsung lho oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara Sudarsono. Kata dia nih, sumber dana rehabilitasi hingga pembangunan nantinya berasal dari sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)

“Jadi melalui dua sumber pendanaan, lewat APBD provinsi dan dari DAK -APBD, nilainya Rp 69.408.428.458 sedangkan melalui DAK -APBD nilainya Rp 103.458.144.000, jika ditotal nilainya Rp 172.866.562.458” kata Sudarsono.

Adapun rincian fokus peralihan dana nantinya akan digunakan untuk menambah fasilitas SMA, SMK hingga SLB meliputi pembangunan ruang kelas baru (RKB), Ruang Praktik Siswa (RPS), laboratorium, hingga sejumlah ruang rehabilitasi salah satunya toilet Dan yang terpenting, pembangunan ini akan dilakukan secara tersebar di Provinsi Kaltara loh

Walaupun pembangunan SMA di area perbatasan masih dalam tahap pengkajian, sebagai upaya realisasikan misi mulia gubernur dan wakil gubernur pada program wajib belajar 16 tahun tersebut, pihaknya telah menandai beberapa daerah sebagai target.

Di antaranya meliputi di sungai ular, Lumbis Pansiangan, Lumbis Ogong dan Lumbis Hulu Kabupaten Nunukan, Desa Long Boh di Kabupaten Malinau hingga Kecamatan Sajau dan Kabupaten Bulungan. “Alasan Kita membangun sekolah disana karena untuk memangkas akses. Misalnya di Kabupaten Nunukan, Kita ingin warga kita yang berada di Lumbis Pansiangan tidak jauh-jauh lagi menyeberang ke Nunukan melanjutkan SMA,” ujar Sudarsono. (Poernama S)

Bagikan ini
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *