News

Hasil Lab Cemaran Minyak Pertamina Belum Keluar, DLH Tarakan Lakukan Tes Ulang, Ada Apa?

Published

on

TARAKAN, GENZPEDIA –  Halo sobat GENZPEDIA, kalian pasti menunggu kabar hasil pengecekan laboratorium terhadap sampel air dari aliran sungai di sekitar Gang Jagung, Karang Harapan, Tarakan. Yaps, memasuki hari ke-14 ini penelitian sampel air tersebut terus dilakukan untuk memastikan apakah masih ada kandungan minyak akibat kebocoran pipa  milik Pertamina EP Tarakan Field tersebut.

Berdasarkan pemantauan Genzpedia beberapa waktu lalu di Tarakan, Pertamina bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan, sampai-sampai menggandeng pakar lab PT Organo Science Laboratory, untuk turut aksi dalam pengecekan sekaligus pengambilan sampel air di tiga titik di saluran drainase tercemar tersebut.

Tiga titik yang dimaksud yakni yakni area penangkapan minyak, ujung drainase, serta area depan titik drainase pangkal jalan raya

Endi Kurniawan Meninjau Lokasi Pengambilan Sampel Air Tercemar (Foto:Genzpedia)

Berdasarkan keterangan Sub Koordinator Pengaduan, Pembinaan, dan Pengawasan Dinas Lingkungan Hidup, Endi Kurniawan menyebut  bahwa kegiatan pengecekan terakhir merupakan pengambilan sampel kedua. Sebagai informasi nih, untuk hasil pengujian awal hingga kini belum diketahui hasilnya

“Hasil lab sebelumnya belum keluar, karena labnya ada tidak ada disini, biasanya di Mutuagung di Samarinda. Paling sebentar lagi hasil lab keluar kisaran seminggu karena lagi proses pengiriman kan ini,” ujar Endi kepada GENZPEDIA di Karang Harapan.

“Laboratoriumnya kan memang dari Bogor kan ini Organo, kami dari DLH rutin melakukan pendampingan persemesternya, kebetulan mereka di sini bertepatan harusnya kita evaluasi kejadian setelah penanganan, jadi kita minta Pertamina dimasukkan jadwal ini, soalnya ini diluar jadwal,” ujarnya lagi.

Meski dampak kebocoran pipa saat ini lebih terminimalisir, pihaknya tidak setengah-setengah membereskan persoalan tersebut sebagai bentuk upaya pemulihan kawasan pertanian, dengan memanfaatkan hadirnya pakar lab dari bogor tersebut untuk mendapatkan hasil pembanding dengan sampel yang sebelumnya diujikan

“Putaran awal kan pastinya tinggi, karena ada oli dan sebagainya nanti dibandingkan. Secara prosedur memang gitu, ketika ada terjadi kasus pencemaran dan sebagainya. Kita pasti mengambil sampel air dulu untuk mengetahui zat apa saja yang terkontaminasi untuk dilakukan penanganan, kemudian dibuktikan apakah penanganan sudah efektif apa belum, nah hari ini dilakukan,” ujar Endi.

Diketahui sebelumnya, Pertamina telah melakukan rangkaian pemulihan yang diantaranya menggunakan sifon, sneckboom, hingga pemberian cairan dirspersan dan remediasi daerah sumber kebocoran pipa.

Bagikan ini

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version