News
Sikap Tegas GMKI Tarakan Soal Penggusuran Gereja di Bulungan, Panglima TNI Wajib Baca!
TARAKAN, GENZPEDIA – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tarakan menggelar aksi protes penggusuran gereja GPIB Maranatha Pos Pelkes oleh personel Kodim 0903/Bulungan. Aksi damai pada Selasa 9 Agustus 2022 tersebut dilakukan sebagai bentuk simbolik bela sungkawa.
BPC GMKI Tarakan, menilai tidak semestinya aparat melakukan penggusuran rumah ibadah. “Terlepas dari status sengketa lahan yang belum masuk proses peradilan kami sangat menyayangkan adanya tindakan pembongkaran rumah ibadah yang kami nilai sangat tidak beradab karena tidak melalui proses yang dialogis bersama FKUB, Kemenag dan elemen masyarakat,” ujar Sekretaris BPC GMKI Tarakan, Agung Wiranto kepada GENZPEDIA, Selasa 9 Agustus 2022.
Meski diketahui persoalan pengakuan kepemilikan lahan tersebut merupakan sengketa antara institusi tersebut bersama warga Gunung Seriang, seharusnya aksi penggusuran gereja tersebut tidak perlu dilakukan Kodim 0903/Bulungan.
Pihaknya pun menilai jika kejadian ini membuktikan bahwa keadilan dan kemanusiaan telah mati di Indonesia, karena penggusuran gereja kerap kali terjadi.
Dalam kesempatan yang sama, para kader GMKI Tarakan juga membagikan bunga kepada pengendara di Lampu Merah Kelurahan Kampung Enam. Hal ini merupakan bentuk solidaritas dan keprihatinannya terhadap kejadian yang menimpa warga Gunung Seriang Tanjung Selor dan Jemaa GPIB Maranatha Pos Pelkes Lembah Silo.
GMKI Cabang Tarakan pun mendesak Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk mengevaluasi kinerja Dandim 0903/Bulungan Kolonel Inf. Akatoto S.H dan Danrem Maharajalila 092 Brigjen TNI Rifki.
Selain itu, organisasi mahasiswa Kristen yang berdiri sejak 1951 ini, mengharapkan adanya pertanggungjawaban secara menyeluruh oleh pihak penggusur kepada Gereja GPIB Maranatha Pos Pelkes Lembah Silo Gunung Seriang.
“GMKI Cabang Tarakan juga mendesak agar Pemerintah Kabupaten Bulungan mengambil langkah-langkah yang tepat, solutif dan mengayomi terkait penggusuran gereja serta sengketa lahan yang ada di Gunung Seriang,” ujarnya.