Connect with us

Lifestyle

Che Guevara Sang Revolusioner Abadi

Published

on

“Di El Paso aku melintasi banyak sekali daerah kekuasaan United Fruit. Satu lagi yang membuat aku semakin percaya pada keyakinan aku bahwa gurita kapitalisme sangatlah kejam. Di depan gambar Stalin, aku bersumpah tidak akan menyerah sebelum gurita kapitalisme hancur. Di Guatemala aku akan mengatur sebuah revolusi sebenarnya”

Begitu isi surat yang Che tulis dan tunjukan pada bibinya, Beatriz. Ketika di Costa Rica, Che belajar tentang dominasi United Fruit dan eksploitasi berikut kesengsaraan yang menjadi akibatnya.

Sebagai salah satu ikon dan simbol perjuangan terhadap keadilan sosial. Ernesto Che Guevara telah dan masih akan menjadi inspirasi bagi banyak generasi.

Bahkan, filsuf tersohor seperti Jean Paul Sartre pernah berkata: Che adalah manusia paling sempurna di zaman kita. Kehendaknya yang kuat dengan idealismenya yang nyaris kekanak-kanakan menjadikan dia idola bagi banyak orang. Senantiass memancarkan cahaya dan makna dan akan selalu dikenang.

Dikutip dari berbagai sumber, pada Rabu (31/5/2023), inilah biografi dan perjalanan singkat Che Guevara. Yuk simak.

Biografi Che Guevara

Dia memiliki nama lengkap Ernesto Guevara de la Serna. Lahir pada 14 Juni 1928 di Rosario, Kota yang penting di Argentina. Che lahir dari keluarga yang berdarah aristokrat namun mempunyai pandangan sosialis.

Saat menginjak kelas tiga sekolah dasar, Che sudah tertarik untuk ikut perang sipil Spanyol, Che juga mencoba menggambarkan evolusi militer dalam sebuat peta.

Che juga di kenal sebagai seorang dokter, Pada tahun 1948, ketika berusia 20 tahun, ia menempuh ujian pada fakultas kedokteran di Universitas Buenos Aires. Setelah lulus sebagai dokter pada tahun 1953, ia melakukan magang di Rumah Sakit Umum Mexico City, di mana ia melakukan penelitian alergi. Tetapi ia tak menyelesaikannya dan pergi pada tahun 1955 untuk bergabung Revolusi Kuba Fidel dan Raul Castro sebagai dokter mereka.

Che Revolusioner Abadi

Kisah revolusinya dimulai ketika ia melakukan perjalanan melalui Amerika Selatan — sebuah perjalanan solo pada tahun 1950 dengan sepeda bermotor dan perjalanan sejauh 8000 mil yang dimulai dengan sepeda motor tua bersama teman Alberto Granado pada tahun 1952. Ia melihat banyak kemiskinan, penderitaan, kelaparan, hingga akhirnya ia bertekad untuk melawan penindasan tersebut

Perjalanan keduanya ia lanjutkan menuju guatamala, Che menetap di Guatemala pada tahun 1953, alasannya karena dia menyetujui cara presiden negara itu, Jacobo Arbenz Guzmán, yang telah mendistribusikan kembali tanah kepada para petani. Namun hal ini juga menjadi sebuah langkah yang membuat marah elit negara itu dan United Fruit Company yang berbasis di A.S.

Che menyaksikan bagaimana pesawat udara Amerika Utara terbang di atas Guatemala dan memborbardir instakasi militer dan wilayah tempat tinggal rakyat miskin. Pada tahun 1954 Che menyaksikan coup d’etat melawan pemerintagan Arbenz, yang direncakan oleh Amerika Serikat. Ia juga mengkut senjata dan pembekalan untuk mensuplai sejumlah pemuda untuk mengadakan perlawanan

Che Guevara juga terkenal akan peranya dalam Revolusi Kuba. Fidel Castro dan Che Guevara sering disebut sebagai duo revolusioner yang pernah berjuang bersama dalam Gerakan 26 Juli menumbangkan Presiden Kuba Fulgencio Batista pada 1959 melalui perang gerilya.

Saat Gerakan 26 Juli berhasil, Fidel kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri Kuba, Che kemudian diangkat sebagai Menteri Industri. Namun, jabatanya itu tak berlangsung lama, Che lebih memilih mengembara dan melanjutkan perjuanganya dan melakukan revolusi di negara lainnya.

Akhir kisah Sang Revolusioner

Pada 9 Oktoner 1967, Che Guevara tewas di ekseskusi atas perintah Presiden Bolivia Rene Barrientos. Setelah sehari sebelumnya ia ditangkap oleh pasukan Bolivia yang dibantu oleh CIA. Seorang eksil Kuba dari rezim Batista, menjadi bagian dari divisi kegiatan khusus CIA yang punya andil dalam penangkapan Che Guevara.

Che dieksekusi di La Higuera, sebuah desa di Bolivia. dalam buku Lee Anderson berjudul Che Guevara: A Revolutionary Life (1997), Che berucap: “Aku tahu kau datang untuk membunuhku. Tembak, kau hanya membunuh seorang laki-laki.” Timah panas dari senjata Karabin M1 buatan Amerika Serikat pun bersarang di kedua lengan, kaki, dan dada yang mengoyak paru-paru.

Setelah dieksekusi, tubuhnya dimakamkan di sebuah lokasi rahasia. Pada tahun 1997 jenazahnya ditemukan dan dibawa ke Kuba untuk dimakamkan kembali.

Bagikan ini