Connect with us

Lifestyle

Mengenal Klenteng Boen Tek Bio, Berdiri Sejak 1684

Published

on

Tangerang, Genzpedia – Kota Tangerang memiliki ragam suku, budaya dan agama. Hal itu terlihat dari beberapa situs bersejarah di Kota Tangerang yang menyimpan histori tentang peradaban suku dari berbagai etnis.

Salah satunya Klenteng Boen Tek Bio yang merupakan tempat beribadah etnis Tionghoa dan menjadi salah satu cagar budaya Kota Tangerang.

Ketua badan pengurus perkumpulan Boen Tek Bio, Ruby Santamoko, mengungkapkan Klenteng Boen Tek Bio merupakan klenteng tertua yang berlokasi di dekat Kalipasir, tepatnya Jalan Bhakti No.14, RT.001/RW.004, Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Klenteng ini sudah berdiri sejak tahun 1684, letaknya yang tak jauh dengan Sungai Cisadane. Klenteng ini dibangun secara gotong royong dan hingga kini bangunannya masih dipertahankan bentuknya.

“Saat itu terdapat etnis Tionghoa yang berlabuh di Teluk Naga, Tangerang, mereka tinggal dan menikah dengan penduduk setempat,” ungkapnya. Kamis, (19/10/2023).

“Setelah itu menelusuri Sungai Cisadane dan berhenti di kawasan pasar lama ini. Akhirnya mereka membangun klenteng ini bersama-sama untuk tempat bersembahyang mereka,” ujarnya.

Ruby menerangkan peradaban dan toleransi di Kota Tangerang begitu kental terjalin. Terbukti dari lokasi Klenteng Boen Tek Bio yang berdekatan dengan Mesjid Agung Kalipasir yang juga merupakan cagar budaya, serta gereja Santa Maria.

Klenteng Boen Tek Bio Buka 24 Jam

Selain itu, Ruby juga mengatakan Klenteng Boen Tek Bio yang buka 24 jam selalu ramai pengunjung penduduk sekitar untuk beribadah.

Bahkan kata Ruby, ada juga rombongan yang datang untuk mengenal sejarah dan keberagaman Tionghoa disana.

Lanjut Ruby, ia bersama staff lainnya stand by 24 jam di Klenteng tersebut. Bila ada rombongan yang ingin berkunjung, bisa dengan bersurat kepada staf di jam kerja.

Nantinya Ruby akan menyiapkan tour guide untuk menemani dan menjelaskan tentang Klenteng Boen Tek Bio.

“Hampir setiap hari kami menerima kunjungan, tidak hanya untuk beribadah, namun juga mereka yang datang untuk ingin mengenal sejarah dari klenteng ini, atau hanya sekedar berfoto saja.

Harapannya, Klenteng Boen Tek Bio bisa terus dijaga dan dilestarikan hingga generasi selanjutnya. Sehingga warisan budaya di Kota Tangerang terus abadi.

“Rencananya pada 2024, kami juga akan mengadakan peristiwa arak-arakan perahu yang menjadi agenda rutin setiap 12 tahun sekali,” pungkas Ruby.

Bagikan ini