Connect with us

News

Wamendag Pastikan Ketersediaan Pasokan Bapok Aman dan Harga Stabil Jelang Lebaran

Published

on

Sumber: Kemendag.go.id

BANDUNG, GENZPEDIA. – Ketersediaan stok dan harga barang kebutuhan pokok menjelang Lebaran terpantau aman dan stabil. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga saat mengunjungi Pasar Sehat Soreang, di Kabupaten Bandung dan Pasar Kosambi di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat bertajuk Grebek Pasar, Sabtu (15/4).

Wamendag Jerry mengungkapkan, perkembangan harga sejumlah harga komoditas di Bandung, Jawa Barat terpantau stabil. “Menjelang Lebaran, Kementerian Perdagangan terus memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bapok lancar. Hasil dari pantauan di kedua pasar tersebut dan komunikasidengan para pedagang, harga bapok secara umum sesuai harapan pemerintah, yakni pasokan terjaga dan harga stabil ,” jelas Wamendag.


Turut hadir pada kegiatan ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Gubernur Jawa Barat H. Uu Ruzhanul Ulum, Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin, Direktur Metrologi Sri Astuti, Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa Rifan Ardianto, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat Noneng Komara Nengsih, dan CEO & Co-Founder
Dagangan Ryan Manafe.

Baca Juga: Posko Lebaran di Bandara Juwata Resmi Dibuka, Ini Segudang Layanannya

Di Pasar Sehat Soreang, Kabupaten Bandung, terpantau harga beras IR 64 Rp11.500, beras premium Rp13.000–14.000/kg, gula pasir Rp14.000/kg, minyak curah Rp14.000/liter, minyak goreng kemasan Rp18.000/liter, dan Minyakita Rp14.000/liter. Sementara itu, daging ayam ras Rp35.000/kg, telur ayam ras Rp26.000/kg, cabai rawit merah Rp40.000/kg, cabai merah keriting Rp30.000/kg, bawang merah Rp35.000/kg, dan bawang putih honan Rp32.000/kg. Selanjutnya tepung terigu Rp12.000– Rp13.500/kg, daging sapi Rp130.000/kg, dan daging sapi impor beku Rp100.000/kg.

Harga beberapa komoditas di Pasar Kosambi, Kota Bandung, seperti beras lokal medium tercatat Rp10.500/kg, beras IR 64 Rp11.000/kg, beras premium Rp13.000/kg, gula pasir Rp14.000/kg, minyak goreng curah Rp14.400/liter, minyak goreng kemasan premium Rp18.000/liter, dan Minyakita Rp14.000/liter. Sedangkan, telur ayam ras Rp34.000/kg, cabai rawit merah Rp45.000/kg, cabai merah keriting Rp40.000/kg, bawang merah Rp40.000/kg, dan bawang putih honan Rp35.000/kg. Selanjutnya gula pasir Rp14.000/kg dan tepung terigu Rp12.500–Rp15.000/kg.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Lantamal XIII Gelar Pasar Murah


Sementara itu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan terus memantau harga pangan di berbagai pasar hingga jelang lebaran dan memastikan suplai kebutuhan pokok aman sampai Lebaran. “Kami meminta masyarakat untuk tidak khawatir karena suplai aman dan harga stabil,” imbuhnya

Apabila terjadi kenaikan harga, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menyiapkan langkah tiga langkah strategis untuk menekan harga, diantaranya pertama menggelar operasi pasar murah, kedua menjalankan program pangan murah di luar pasar, seperti alun-alun, perkantoran, tempat keramaian lainnya, dan ketiga adalah mensubsidi biaya transportasi apabila kenaikan harga diakibatkan oleh
proses distribusi.


Wamendag menjelaskan, dirinya hadir bersama startup Dagangan untuk memperkenalkan transformasi digital untuk pedagang pasar di Indonesia. Tujuannya untuk membantu mereka naik kelas dan punya keuntungan lebih karena produk di Dagangan harganya cukup terjangkau.

Kolaborasi sinergi yang dilakukan Kementerian Perdagangan dan Dagangan ditujukan sebagai upaya untuk membangun ekonomi digital para pelaku usaha dagang pasar rakyat dan pelaku UMKM. Tantangan tersebut seperti akses dan ketersediaan bahan pokok yang terjangkau.


Pemanfaatan teknologi digital pada model bisnis ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi logistik UMKM dengan menekan biaya logistik serta mempercepat proses pengantaran barang,” harap Wamendag Jerry.

Baca Juga: Disperindag Kab. Tangerang: Stok Bahan Pokok Cukup Hingga Akhir 2022


CEO & Co-Founder Dagangan Ryan Manafe, mengungkapkan upaya ini dilakukan dengan harapan masyarakat dapat tumbuh bersama secara inklusi sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan hidup mereka lebih cepat. Sebab, pihaknya melihat adanya tantangan yang dihadapi para pedagang pasar, toko sembako, dan pemilik warung dalam mendapatkan akses dan ketersediaan bahan pokok dengan
harga terjangkau.


Harapan kami melalui sinergi dan kegiatan Grebek Pasar bersama Kementerian Perdagangan, para pedagang pasar di Indonesia mampu mempercepat transformasi digital untuk memberdayakan masyarakat dengan pendapatan optimal dan kualitas hidup yang lebih baik,” tutup Ryan.

Bagikan ini