News
5% Tukin ASN Bandung Barat Dipakai Untuk Belanja dari Pelaku UMKM
NGAMPRAH, GENZPEDIA – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayahnya membelanjakan sebagian tunjangan kinerja ke Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal itu guna membantu keberlangsungan usaha dari UMKM.
“Pemkab Bandung Barat sudah membuat kebijakan agar 5 persen dari Tukin digunakan untuk berbelanja di UMKM,” kata Ketua Dekranasda Bandung Barat Sonya Fatmala pada Jumat (16/9/2022).
Menurut Sonya, hal itu dapat membantu UMKM di Bandung Barat memasarkan produknya. Kendati memang hingga saat ini belum ada data berapa banyak ASN yang telah menunaikan kewajiban tersebut.
Sonya menyebutkan pihaknya juga telah bekerja sama dengan pihak IKEA untuk memberi ruang bagi UMKM untuk memasarkan produknya. Sejumlah UMKM telah bergabung.
“Tidak ada pungutan atau sewa untuk berjualan di IKEA bagi UMKM,” katanya.
Sonya berharap UMKM lain juga dapat turut memanfaatkan kemudahan itu. Sehingga, produk mereka akan lebih banyak dikenal atau dijual.
Di sisi lain, kata Sonya, ada berbagai pelatihan juga dibekalkan pada UMKM untuk menaikkan kualitas produknya. Seperti pelatihan pengemasan dan pemasaran. Bahkan semua UMKM di Bandung Barat diminta membuat dan mengaktifkan media sosial dan di marketplace.
“Memasarkan produk di media sosial dan marketplace akan menambah daya jangkau produk mereka lebih dikenal oleh masyarakat luas,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Sonya dan suaminya, Hengki Kurniawan juga memberikan ruang bagi UMKM untuk dipromosikan produknya di akun media sosial Sonya dan Hengki. Dengan jumlah follower jutaan, lanjut Sonya, harapannya bisa menaikkan omset UMKM di Bandung Barat.
Sonya menyebutkan ada banyak program yang dapat membantu program pemulihan ekonomi bersama UMKM. Dengan berbagai program pemulihan ekonomi yang digulirkan pemerintah dapat segera membangkitkan geliat ekonomi masyarakat Bandung Barat. “Besar harapan kita, ekonomi Bandung Barat kembali bangkit karena kita mempunyai cita-cita Bandung Barat ekonomi kuat 2030,” harapnya.***