Connect with us

News

Jarang Diketahui Warga Kaltara, Ini Definisi dan Dampak Inflasi Bagi Perekonomian Rakyat

Published

on

TARAKAN, GENZPEDIA– Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) baru-baru ini merilis inflasi di Juli 2022.

Dalam laporannya, BI menyebut tekanan inflasi Provinsi Kalimantan Utara pada Juli 2022 mengalami penurunan, yakni sebesar 0,47 persen month to month (mtm) dari sebelumnya 0,53 persen (mtm) pada Juni 2022.

Mungkin banyak dari sobat GENZPEDIA bertanya-tanya mengapa Bank Indonesia rutin melaporkan inflasi di setiap bulannya. Yaps, hal tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk pengendalian inflasi.

Asal tahu saja nih gaes, inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Jika inflasi tidak dikendalikan maka akan menganggu perekonomian suatu negara. Jika inflasi terlalu tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat menurun sehingga berimbas terhadap standar hidup masyarakat yang ikut menurun.

Sementara jika inflasi terlalu rendah maka akan membuat sektor usaha lesu. So, untuk lebih jelasnya redaksi GENZPEDIA mau kasih kalian informasi seputar apa sih inflasi itu? Apa saja penyebab, dan dampaknya terhadap perekenomian suatu negara?

Berikut ulasannya:

Apa itu Inflasi?

Mengutip dari laman Bank Indonesia, inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Sementara kebalikan dari inflasi yakni deflasi merupakan penurunan harga barang secara umum dan terus menerus. Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), link ke metadata SEKI-IHK. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.

Penyebab Inflasi?

Ada berbagai penyebab inflasi, di antaranya :

1. Tingginya permintaan

Hal ini berkaitan dengan tingginya permintaan terhadap barang atau jasa. Jika permintaan terhadap sebuah barang atau jasa naik, maka hal itu akan mengakibatkan penyediaan faktor produksi dan barang menjadi menurun. Sementara itu, pengganti atau substitusi untuk barang dan jasa tersebut terbatas bahkan tidak ada. Keadaan yang tidak seimbang itulah yang akan menyebabkan harga barang dan jasa menjadi naik.

2. Meningkatnya biaya produksi

Hal ini berkaitan dengan adanya dorongan kenaikan terhadap biaya produksi. Umumnya, terjadi dalam jangka waktu tertentu dan terjadi secara kontinu. Kendati demikian, penyebab inflasi akibat kenaikan biaya produksi disebabkan adanya desakan biaya produksi yang semakin naik. Inflasi ini dapat terjadi pada negara yang ekonominya sedang bertumbuh dan berkembang.
3. Peredaran uang yang berlebihan

Hal ini berkaitan dengan banyaknya uang yang beredar akibat percetakan uang baru untuk menutup defisit anggaran. Sehingga menyebabkan harga barang naik dikarenakan uang yang beredar banyak sementara barang tersedia terbatas.

Dampak Inflasi?
Mengutip dari berbagai sumber, dampak yang dapat terjadi jika inflasi tidak dikendalikan adalah jika inflasi tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin. Selain itu. inflasi dapat berdampak besar pada perekonomian dan dapat mempengaruhi pemerintah, investasi, dan daya beli masyarakat. Tingkat inflasi yang tinggi dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan perekonomian mengalami resesi.

 

(Ade Prasetia)

Bagikan ini
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *