Connect with us

News

5 Keluhan Masyarakat Juata untuk Pemkot Tarakan dan Wakil Rakyat di DPRD

Published

on

Jalanan di Juata penuh debu sehingga mengganggu penglihatan para pengendara (Foto: Poernama/GENZPEDIA)

TARAKAN, GENZPEDIA – Halo sobat Genzpedia di Tarakan! Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat ya di tengah pandemi yang belum usai ini. Btw, siapa nih yang tinggal di Tarakan Utara, khususnya di kawasan Juata? Hayo cung ngacung?

Nah, pernah gak sih kalian mengeluh jika di Juata, wilayah tempat kalian tinggal ini memiliki sejumlah permasalahan infrastruktur. Bahkan tak jarang ditemukan sejumlah kerawanan yang membuat kalian tidak nyaman saat menjalankan aktivitas sehari-hari?

Mulai dari padatnya kendaraan skala besar hingga kecil yang melalui akses jalan bertikung dan tidak memadai, truk yang ugal-ugalan hingga kekhawatiran ancaman begal pun menghantui masyarakat Juata.

Tak ayal, kondisi ini membuat masyarakat setempat ingin lebih diperhatikan sosok pemimpin bahkan wakil rakyat sekalipun yang duduk di kursi dewan Kota maupun Provinsi.

Mewakili aspirasi tersebut, redaksi Genzpedia merangkum 5 keluhan yang paling dialami masyarakat Juata yang perlu menjadi perhatian khusus Pemerintah Kota Tarakan dan DPRD Kota Tarakan, antara lain:

Darurat Debu dari Truk Muatan Pasir

Jalanan di Juata penuh debu sehingga mengganggu penglihatan para pengendara (Foto: Poernama/GENZPEDIA)

Jalanan di Juata penuh debu sehingga mengganggu penglihatan para pengendara (Foto: Poernama/GENZPEDIA)

Armada truk pasir tidak terkendali dan dianggap tidak menerapkan SOP berkendara layaknya. Tidak sedikit penduduk mengeluh akibat terpantau masih maraknya aktifitas truk pengangkut pasir tidak menggunakan penutup pada muatan pasir bawaan hasil pengerukan.

Alhasil pasir berhamburan dan dianggap dapat membahayakan pengguna jalan lainnya layaknya pengendara motor, begitu pula terancamnya gangguan kesehatan masyarakat sekitar

Truk Ugal-Ugalan

Truk ugal-ugalan di Juata

Truk ugal-ugalan di Juata

Lalu lintas truk pengangkut masih menjadi persoalan krusial. Ini mengingat pengendara truk dianggap berkendara diatas kecepatan normalnya dan mendahului pengendara di depannya. Sehingga mengganggu dan membahayakan penduduk sekitar begitu pula masyarakat lain pengguna jalan

Rasa Tak Aman Sebab Minim Pencahayaan

Jalan raya minim pencahayaan

Jalan raya minim pencahayaan

Tahun demi tahun berlalu, penerangan nyatanya hingga kini masih menjadi hambatan aktifitas masyarakat lokal sebagai penduduk asli wilayah juata, dimana pihaknya ditekan atas kondisi dengan kepentingannya, mengharuskan mengakses jalan dimalam hari dengan keterbatasan pencahayaan

Jalan Berlubang Merajalela

Jalanan berlubang di Juata

Jalanan berlubang di Juata

Medan jalanan Juata yang dikenal banyak bertikung, saat ini juga dipenuhi lubang. Kondisi ini tidak sedikit dijumpai sehingga tak jarang terjadinya laka lintas baik penduduk lokal maupun masyarakat lainya selaku pengguna akses tersebut.

Rawan Begal, Keselamatan Masyarakat Terancam

Berbeda dengan kondisi wilayah kecamatan lainnya, penduduk lokal Juata selalu dikhawatirkan oleh pelaku dan aksi kriminalnya yang  dianggap lumrah terjadi akibat dari kondisi saat ini. Hal ini dikarenakan minimnya pencahayaan serta patroli keamanan di saat malam hari.

(Poernama S)

 

 

Bagikan ini
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *