News
Populasi Sapi Berkurang Karena PMK, KPSBU Lembang Pertimbangkan Teknologi Rekayasa Genetik
NGAMPRAH, GENZPEDIA – Populasi sapi di wilayah Lembang Kabupaten Bandung Barat berkurang drastis karena wabah penyakit mulut dan kaki (PMK). Bantuan pemerintah berupa kompensasi bagi peternak sapi, tidak dapat mengembalikan populasi sapi dengan cepat.
Hal itu disampaikan Ketua Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Dedi Setiadi.
Menurut Dedi, harga sapi cukup mahal. Sedangkan bantuan pemerintah tidak dapat memenuhi kebutuhan pembelian sapi.
“Untuk membeli sapi pun, harus dari wilayah yang tidak pernah menjadi daerah yang terkena wabah PMK,” ujarnya.
Oleh karena itu, dibutuhkan jalan lain untuk mengembalikan populasi. Meskipun tidak dalam waktu yang singkat.
Yang pertama, kata Dedi, pihaknya telah menyiapkan lokasi untuk penitipan sapi pedet dari para peternak. Tujuannya agar sapi-sapi pedet itu dapat terpelihara dengan baik sehingga menghasilkan sapi perah yang berkualitas.
Dedi mengatakan lahan seluas 1,5 hektare sudah ada di wilayah Desa Cikahuripan untuk menampung sapi pedet tersebut.
“Nantinya sapi-sapi ini akan dipelihara di fasilitas yang memadai lahan dan nutrisinya sehingga sapi terpelihara dan terawat dengan baik,” katanya.
Sedangkan yang kedua, Dedi tengah mencari peluang lain yang dapat mengembalikan populasi dengan cepat. Menurut Dedi rekayasa genetik pada sapi sekarang dimungkinkan.
“Teknologi tersebut dapat mengatur perbanyakan sapi betina dengan menyuntikkan obat tertentu. Nantinya, lanjut Dedi, diharapkan lahir sapi betina lebih banyak,” ucapnya.***