Connect with us

News

Pemkab Lebak Beri Insentif Guru Honorer Rp 600 Ribu

Published

on

pemkab-lebak-beri-insentif-guru-honorer-rp-600-ribu
Ilustrasi | Sumber: freepik.com

LEBAK, GENZPEDIA – Dalam rangka menyejahterakan guru honorer, Pemkab Lebak memberikan insentif guru honorer sebesar Rp 600 ribu perbulan. Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Abdul Malik mengatakan insentif guru honorer sebagai apresiasi karena telah mencerdaskan anak bangsa.

Insentif Guru Honorer Sebagai Apresiasi dari Pemkab Lebak

“Kami mengapresiasi guru honorer yang membantu mencerdaskan anak-anak bangsa. Meski pendapatan mereka relatif kecil,” ucapnya pada Hari Guru Nasional pada Selasa (29/11/2022), mengutip antaranews.com.

Meskipun pendapatan mereka kecil, para guru honorer memiliki semangat dalam kegiatan belajar mengajar dengan ikhlas.

Mereka mendapatkan honor yang tak seberapa dari satuan pendidikan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah atau BOS.

Baca Juga: Penyalur TKI Ilegal di Serang Diringkus Polisi

Oleh karena itu, Pemkab Lebak mengalokasikan untuk bantuan dana insentif sebesar Rp 600 ribu perbulan.

Abdul Malik mengatakan bahwa bantuan insentif bertujuan untuk mendorong peningkatan ekonomi dan menyejahterakan para guru honorer.

Selain pemberian insentif, Pemkab Lebak juga berkomitmen untuk membantu para honorer diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Menurut Abdul Malik, pada 2022 Pemkab Lebak mengalokasikan sebanyak 1.501 formasi guru honorer menjadi PPPK.

Pihaknya menargetkan  untuk ke depannya mengangkat semua guru honorer sebagai PPPK di tingkat SD dan SMP.

Abdul Malik mengatakan keberadaan guru honorer sangat membantu dalam program indeks pengembangan pembangunan manusia.

Selain itu, Pemkab Lebak saat ini mengalami kekurangan guru lebih dari 4 ribu di tingkat SD dan SMP. Kekurangan guru tersebut terbantu dengan keberadaan guru honorer yang rata-rata sarjana pendidikan.

Sebaran Guru SD dan SMP di Kabupaten Lebak

Untuk saat ini, tercatat 5.614 guru SD dengan 137.207 siswa yang tersebar di 775 unit sekolah. Sementara itu, tercatat 2.637 guru SMP dengan jumlah siswa 46.930 yang tersebar di 222 unit sekolah.

Abdul Malik pun meminta para guru honorer untuk bersabar dan semangat dalam kegiatan belajar mengajar. Meskipun penghasilan yang mereka terima tak seberapa.

Salah satu guru honorer di SDN 2 Sukamanah Rangkasbitung, Heni Suherni mengaku senang adanya perhatian pemerintah dengan pemberian insentif tersebut.

Pendapatan Heni saat ini bertambah menjadi Rp 1,2 juta. Sebelumnya, ia mendapat penghasilan Rp 100 ribu perbulan dengan masa kerja selama 15 tahun.

Para guru honorer berharap pemerintah bisa mengangkat mereka menjadi PPPK atau pun PNS.

Bagikan ini
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *